SEORANG astronot wanita NASA bernama Christina Koch berhasil kembali ke bumi dengan selamat setelah menghabiskan waktu hampir 11 bulan mengorbit di pesawat antariksa. Dia menorehkan sejarah baru dengan menjadi astronot wanita pertama yang menghabiskan waktu terlama di luar angkasa.
Wanita asal Amerika Serikat itu berhasil mendarat di tenggara Dzhezkazgan Kazakhstan pada hari Kamis (6/2) jam 3:12 siang waktu setempat dengan menggunakan pesawat luar angkasa, kapsul Soyuz.
Dia mendarat bersama dengan dua kru Stasiun Luar Angkasa Internasional lainnya, yakni Komandan stasiun Luca Parmitano dari Badan Antariksa Eropa dan Alexander Skvortsov dari badan antariksa Rusia Roscosmos.
Parmitano dan Skvortsov diketahui menghabiskan 201 hari di luar angkasa. Sedangkan Koch berhasil menyelesaikan misi 328 hari dalam penerbangan pertamanya ke ruang angkasa.
Dengan demikian, peneliti memiliki kesempatan untuk mengamati efek dari penerbangan luar angkasa jangka panjang pada seorang wanita.
Dikabarkan NBC News, penelitian ini penting karena NASA berencana untuk kembali ke bulan di bawah program Artemis dan mempersiapkan eksplorasi manusia di Mars.
Koch tampak tidak bisa menyembunyikan senyumnya dan memberi acungan jempol ketika kru pendukung membantunya keluar dari kapsul dan menempatkannya di kursi untuk pemeriksaan pasca-penerbangan cepat bersama teman-teman krunya.
Pejabat ruang angkasa Rusia mengatakan mereka dalam kondisi baik.
Setelah evaluasi medis awal, kru akan diterbangkan dengan helikopter Rusia ke kota Karaganda di Kazakhstan. Koch dan Parmitano kemudian akan naik pesawat NASA menuju Cologne, Jerman, di mana Parmitano akan disambut oleh pejabat ruang angkasa Eropa sebelum Koch melanjutkan perjalanan pulang ke Houston.
Sementara itu, Skvortsov akan diterbangkan ke Star City Cosmonaut Training Center di luar Moskow.
Koch diketahui merupakan wanita yang dibesarkan di Jacksonville, North Carolina. Dia kini tinggal di dekat Teluk Meksiko di Galveston, Texas, bersama suaminya, Bob.
KOMENTAR ANDA