KOMENTAR

NETIZEN riuh membahas pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kemarin menyinggung tentang kufur nikmat.

Jokowi, saat menanggapi kritikan mengenai pertumbuhan ekonomi selama 2019 hanya di angka 5,02 persen, mengatakan agar mensyukuri apa yang didapat. Ia mengingatkan perlunya bersyukur serta tidak boleh kufur nikmat. Indonesia tidak mengalami penurunan ekonomi, melainkan berada tetap di pertumbuhan 5 persen.

Menurutnya, angka 5 persen tersebut patut disyukuri, sebab sangat sulit mempertahankan stabilitas ekonomi terutama di saat-saat ketatnya ekonomi global.

"Patut kita syukuri, ini bukan turun, anjlok. Kalau tidak kita syukuri artinya kufur nikmat. Mempertahankan posisi seperti itu saja sulit sekali," kata Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan.

Sebenarnya, apa yang disebut kufur nikmat?

Sifat kufur nikmat saat tidak disukai Allah SWT. Kufur nikmat artinya tidak bersyukur terhadap nikmat yang diberikan. Terlebih, setiap nikmat yang terjadi merupakan pemberian dari Allah SWT.

Surat Al Baqarah ayat 152, Allah SWT berfirman agar manusia selalu bersyukur terhadap apa yang telah diberikan oleh-Nya.

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ

"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."

Surat Ibrahim ayat 7, Allah SWT berfirman mengenai azab pedih yang diberikan pada sang kufur nikmat. Sedangkan, seseorang yang bersyukur justru akan ditambah nikmatnya oleh Allah SWT.

 وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."

Seseorang yang kufur nikmat disebutkan oleh Allah SWT dalam Quran surat An-Nahl ayat 83 bahwa sebenarnya mereka mengingkari kebenaran. Alih-alih bersyukur, mereka justru kufur. Orang yang merasakan nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya, berarti juga mereka adalah orang yang ingkar kepada Allah.

 




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur