WABAH corona yang menghantam negara China dan menyebar ke beberapa negara lain lewat penularannya yang dari manusia ke manusia, sangat mengkhawatirkan kita semua.
Hingga saat ini, data per Selasa (11/2), virus corona telah menewaskan 1.018 dan puluhan ribu lainnya terdeteksi positif. Ini jumlah yang menakutkan. Wabah ini seperti mengentayangi kita semua.
Namun, tahukah Anda, bahwa ternyata virus corona luput untuk kalangan anak-anak?
Mengutip Livescience, korban virus corona kebanyakan adalah pria dewasa dengan kisaran kelompok umur 45-60 tahun. Betul, ada kasus virus corona menulari bayi di China. Namun, hingga saat ini tidak ada kasus bayi-bayi itu semakin parah. Malahan kondisinya semakin stabil. Dan dari puluhan ribu yang terjangkit, hanya kurang dari 10 bayi yang terpapar.
"Tidak jelas mengapa anak-anak bisa lolos dari dampak terburuk virus yang dijuluki 2019-nCoV ini," kata Dr. Andrew Pavia, kepala Divisi Penyakit Menular Anak di Universitas Utah.
Respon imun anak-anak tentu berbeda dengan orang dewasa. Menurut Pavia, sistem kekebalan bawaan pada anak menjadi garis pertahanan pertama melawan patogen. Sel-sel dalam sistem itu dengan cepat menanggapi penjajah asing (dalam hal ini virus).
"Sebaliknya, sistem imun adaptif belajar mengenali patogen spesifik, tetapi membutuhkan waktu lebih lama untuk bergabung dalam pertempuran. Jika respons imun bawaan pada anak lebih kuat, mereka mungkin melawan infeksi virus corona lebih mudah daripada orang dewasa, atau hanya menderita gejala ringan," terangnya.
Kasus virus corona ini bukan tidak menginfeksi anak-anak, tapi sistem kekebalan anak yang kuat bisa membuat mereka lebih bisa melawan virus.
Krys Johnson, seorang ahli epidemiologi di Temple University College of Public Health, mengatakan, orang dewasa 25 kali lebih mungkin meninggal akibat cacar air daripada anak-anak.
"Dan, meskipun influenza dapat menginfeksi bayi, tapi anak-anak biasanya berhasil dengan lebih mudah daripada orang dewasa, kata Johnson. Tingkat kematian akibat flu musiman pada orang dewasa adalah 10 kali lipat dari angka kematian pada anak-anak," katanya.
"Anak-anak mungkin mudah terkena infeksi virus daripada orang tua dan kakek neneknya. Namun sistem kekebalan tubuh anak ini dapat menjelaskan ketahanan tubuh mereka terhadap virus," kata Pavia."
KOMENTAR ANDA