Plastik sekali pakai disediakan masjid di Singapura sebagai alas sajadah demi mencegah penularan virus corona/CNA
Plastik sekali pakai disediakan masjid di Singapura sebagai alas sajadah demi mencegah penularan virus corona/CNA
KOMENTAR

WABAH virus corona yang menyebar bukan hanya di China, tapi juga puluhan negara lain di dunia membuat waswas banyak pihak. Pasalnya, selain karena penularannya yang sangat mudah dan cepat, virus yang memiliki nama resmi COVID-19 ini juga belum memiliki anti-vaksin antau obatnya.

Karena itulah, pengurus masjid-masjid di Singapura ikut mengambil langkah pencegahan potensi penularan virus di lingkungan masjid.

Sejak virus corona mewabah, Majelis Agama Islam Singapura (MUIS) segera mengeluarkan rekomendasi yang dapat diikuti oleh setiap masjid di negara tersebut demi menutup celah penularan virus tersebut. Di antara saran dan rekomendasi yang dikeluarkan adalah mengimbau para jamaah untuk tidak berjabat tangan dengan sesama jamaah lain di dalam masjid.

Selain itu juga, jamaah dianjurkan untuk membawa sajadah sendiri ketika datang ke masjid.

"Virus dapat tetap di permukaan karpet (sajadah) jika digunakan oleh seorang jamaah yang terinfeksi," begitu bunyi pernyataan MUSI, seperti dimuat Channel News Asia (Jumat, 14/2).

Selain itu, menggunakan sanitiser tangan yang mengandung alkohol juga diperbolehkan sebagaimana adanya untuk perawatan medis demi menghindari penularan.

Salah satu masjid di Singapura yang menjalankan rekomendasi tersebut adalah Masjid Angullia di Jalan Serangoon. Di masjid tersebut dipasang sejumlah pembersih tangan atau sanitizer beserta paket-paket lembaran plastik. Para jamaah yang datang bisa mengambil selembar plastik sekali pakai sebelum masuk ke dalam masjid. Plastik itu bisa digunakan sebagai alas sajadah tempat mereka sujud ketika salat.

Masjid ini adalah salah satu dari banyak tempat ibadah di seluruh Singapura yang telah melakukan tindakan pencegahan di tengah wabah COVID-19.

Selain itu, staf dan pengunjung reguler seperti mahasiswa dan sukarelawan akan menjalani pemeriksaan suhunya sebelum mereka memasuki masjid demi mencegah masuknya virus ke dalam masjid.




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur