PERUNDUNGAN atau bullying, terutama di sekolah, adalah momok menakutkan bagi anak-anak dan juga orangtua. Pasalnya, bullying dapat mengarah pada gangguan psikologis serta menghambat perkembangan akademik sang buah hati.
Karena itulah, ada baiknya orangtua lebih peka dengan kondisi anak. Badan PBB yang menangani masalah anak-anak, UNICEF Australia pada Jumat (21/2) merilis panduan bagi orangtua untuk membantu anak mencegah bullying di sekolah, di situs resminya, unicef.org.au.
Menurut panduan UNICEF itu, setidaknya ada enam cara yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu anak terhindar dari bullying di sekolah, yakni:
1. Ajari anak tentang bullying
Begitu mereka tahu apa itu bullying atau intimidasi atau perundungan, anak-anak akan dapat mengidentifikasinya dengan lebih mudah bila hal tersebut terjadi pada diri mereka ataupun orang lain.
2. Bicaralah secara terbuka dan sering kepada anak
Semakin sering Anda berbicara dengan anak-anak Anda tentang bullying, semakin nyaman mereka akan memberi tahu Anda jika mereka melihat atau mengalaminya.
Selain itu, periksa anak-anak Anda setiap hari dan tanyakan waktu mereka di sekolah dan aktivitas mereka secara online, dan bukan hanya menanyakan tentang kelas dan kegiatan mereka, tetapi juga tentang perasaan mereka.
3. Bantu anak Anda menjadi panutan yang positif
Dalam bullying, ada tiga pihak yang terlibat, yakni korban, pelaku, dan pengamat. Bahkan jika anak-anak bukan korban bullying, mereka dapat mencegah bullying dengan bersikap inklusif, hormat, dan baik kepada teman sebayanya.
Ajari anak untuk bisa mengambil sikap dengan bijak, sehingga jika mereka menyaksikan bullying, mereka dapat membela korban, menawarkan dukungan atau mempertanyakan perilaku bullying.
4. Bantu bangun kepercayaan diri anak Anda
Dorong anak Anda untuk aktif di kelas atau bergabung dengan kegiatan yang mereka sukai di komunitas. Ini juga akan membantu membangun kepercayaan diri serta sekelompok teman dengan minat bersama.
5. Jadilah panutan
Tunjukkan pada anak Anda bagaimana memperlakukan anak-anak dan orang dewasa lainnya dengan kebaikan dan rasa hormat dengan melakukan hal yang sama kepada orang-orang di sekitar Anda, termasuk berbicara ketika orang lain diperlakukan dengan tidak baik.
Anak-anak memandang orangtua mereka sebagai contoh bagaimana berperilaku, termasuk apa yang harus diunggah secara online.
6. Jadilah bagian dari pengalaman online mereka
Biasakan diri Anda dengan platform online yang digunakan anak Anda, jelaskan kepada anak Anda bagaimana dunia online dan dunia offline terhubung, dan peringatkan mereka tentang berbagai risiko yang akan mereka hadapi online.
KOMENTAR ANDA