SALAH satu acara unggulan yang selalu dinanti dari gelaran Muslim Fashion Festival (MUFFEST) adalah hadirnya program Indonesia Trend Forecasting (ITF). Agenda ini menjadi penting bagi para pelaku industri yang ingin menciptakan produk yang sesuai dengan tren di pasar dan masyarakat. Kemampuan membaca pasar menjadi hal yang mutlak bagi para pelaku industri kreatif.
Trend Expert ITF Isti Dhaniswari menjelaskan, ada banyak faktor yang mendorong terjadinya perubahan hingga menciptakan tren. Beberapa faktor tersebut antara lain lingkungan, teknologi, gender, dan manusia. Saat ini kepedulian akan lingkungan meningkat, terutama di industri fashion. Kepedulian tersebut pada akhirnya menciptakan empat kelompok perubahan yang membentuk tren yaitu kelompok essential, spiritual, exploitation, dan exploration.
Berdasarkan pengelompokan ini, beberapa tren yang diprediksi akan banyak muncul di 2021-2022 antara lain tema-tema seperti soft minimal, light, clean, fresh and simple, serta wavy. Juga tema-tema seperti urban, retro, authentic/naive, casually wacky, dan boxy.
"Untuk kelompok spiritual akan didominasi oleh tema-tema budaya dengan kearifan lokal dan bernuansa alam. Tema tren untuk kelompok exploitation terlihat dari desain-desain yang serta maksimal atau hiperbola," jelas Dina Mediana, Fashion Consultan ITF, di sela Talkshow Trend Forecasting MUFFEST 2020 di Ruang Cenderawasih JCC Senayan.
Sedangkan kelompok exploration mengambil tema eksentrik, futuristik, radikal, absurd, dan dreamy.
"MUFFEST diyakini mampu merambah dan menambah partner serta terus menunjang konsep sustainable ini," ujar APR Head of Marketing Communication Sheila Marisa Rachmat.
"Kami senang sekali karena MUFFEST dari tahun ke tahun semakin meningkat kualitasnya dari berbagai penyelenggaraan. Hal ini semakin meningkatkan peran MUFFEST sebagai referensi masyarkat akan tren busana muslim, bukan hanya tahun ini, bahkan sampai 2022 mendatang," harap Apriani, GM Dyandra Promosindo.
KOMENTAR ANDA