Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

OTORITAS Iran mengkonfirmasi adanya 15 kasus baru virus corona. Total keseluruhan kasus menjadi 43 dengan jumlah kematian delapan.

Menteri Kesehatan Saeed Namaki, mengungkapkan sebagian besar infeksi terjadi di Kota Suci Muslim Syiah Qom dari seorang pedagang yang sering bepergian ke China.

“Virus itu datang dari Tiongkok ke kota Qom. Seorang pedagang dari Qom, yang meninggal karena virus itu, dulu sering bepergian ke China. Penerbangan ditangguhkan antara kedua negara, tetapi ia menggunakan penerbangan tidak langsung, ”kata Namaki.

Meluasnya wabah ini membuat Namaki memerintahkan agar orang-orang menghindari bepergian ke Qom. Selama ini, Qom telah menjadi tujuan utama bagi peziarah Syiah yang terletak 120 km (75 mil) selatan dari Teheran. "Jelas kami tidak merekomendasikan perjalanan ke Qom atau kota-kota suci Syiah lainnya di Iran," kata Namaki lewat siaran tivi pemerintah.

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur mengumumkan 15 kasus baru pada Minggu (23/2). "Ada 43 kasus baru yang terinfeksi virus corona. Saat ini angka kematian bertambah menjadi delapan," katanya melansir Reuters, Minggu (23/2).

Pihak berwenang telah menutup sekolah dan seminari keagamaan di Kota Qom, sejak kasus baru itu diumumkan. Sementara di Teheran dan beberapa kota lain, sekolah ditutup sampai hari Selasa. Beberapa negara telah menutup penerbangan dari dan ke Iran. Media pemerintah Irak mengumumkan larangan bagi warga negara Iran untuk menyeberangi perbatasan.

Keputusan larangan itu diambil setelah Iraqi Airways menghentikan penerbangan ke Iran. Sementara Kuwait Airways juga telah mengambil langka serupa mulai Kamis. Melalui akun resmi maskapai, Kuwait Airways menyiapkan penerbangan khusus untuk menjemput sedikitnya 700 warga Kuwait dari Kota Mashhad di Iran timur laut pada Sabtu.

 




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News