MASIH ingat dengan bocah laki-laki berusia 9 tahun bernama Quaden Bayles? Bocah asal Australia ini menjadi buah bibir warga net beberapa waktu belakangan setelah videonya viral.
Video yang dimaksud adalah video yang diambil oleh sang ibu, Yarraka Bayles, ketika putranya menangis tersedu-sedu di dalam mobil usai dijemput pulang sekolah. Sambil menangis, sang anak mengatakan bahwa dia lebih baik meninggal dunia daripada harus terus diejek oleh teman-teman di sekolahnya.
"Seandainya aku bisa menusuk diriku di jantungku," kata Quaden sambil menangis.
"Aku ingin seseorang membunuhku," tambahnya.
Quaden memang tidak seperti anak 9 tahun pada umumnya. Dia terlahir dengan kondisi Achondroplasia, atau gangguan pertumbuhan tulang yang ditandai dengan tubuh kerdil atau dwarfisme dan tidak proporsional.
Karena kondisi fisiknya tersebut, dia kerap kali diejek dan di-bully oleh teman-temannya.
Sang ibu pun mengabadikan momen menyayat hati itu untuk menyebarluaskan kesadaran soal betapa bullying sangat menyakitkan dan mengganggu anaknya.
Video itu pun dengan cepat menjadi viral di sosial media dan mengundang banyak simpati dan dukungan dari banyak pihak. Dukungan yang muncul datang dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah dengan undangan untuk memimpin tim Indigenous All-Stars NRL ke lapangan pertandingan akhir pekan lalu.
Quaden pun muncul di tengah lapangan di Stadion Super Cbus di Gold Coast untuk memimpin para pemain rugby masuk ke lapangan.
Kehadirannya menuai tepuk tangan dan apresiasi dari para penonton yang berkumpul di stadion.
Dengan penuh percaya diri, Quaden pun masuk ke lapangan stadion sambil berjalan bergandengan tangan dengan kapten Joel Thompson menjelang pertandingan melawan Maori All-Stars.
Momen tersebut bukan hanya menuai apresiasi dan decak kagum penonton di stasion, tapi juga warge net lainnya yang membagikan video kehadiran sang bocah di lapangan.
Media Inggris, Metro awal pekan ini memuat bahwa mereka yang hadir di stadion sempat dibuat merinding dan terharu dengan kemunculan Quaden.
Sebelum pertandingan, Quaden sempat berpose di depan kamera dengan komentator, mantan bintang Koboi Queensland Utara Johnathan Thurston dan berkumpul dengan para pemain di ruang ganti.
"Kami ingin merangkulnya dan memasukkannya dalam beberapa kegiatan kami selama 48 jam ke depan, dia dan keluarganya, hanya untuk menunjukkan bahwa kami peduli dan kami di sini untuknya," kata pelatih tim, Laurie Daley.
KOMENTAR ANDA