KEPASTIAN masuknya virus corona ke Indonesia disikapi dengan persiapan sejumlah tim medis di berbagai daerah. Bahkan, tim medis ini sudah siap dengan risiko ikut terpapar virus yang sudah menyebar di banyak negara di dunia.
Salah satunya adalah Melasari (36). Dia merupakan petugas medis yang akan menangani pasien corona di RSU dr Slamet, Garut.
Mela, sapaan akrabnya, mengaku sudah mendapat pelatihan dan melakukan simulasi apabila nantinya ada pasien yang positif terjangkit corona. Mela jadi 'pasukan' garda terdepan dalam perang melawan wabah virus corona di Garut.
Mela sepenuhnya sadar, sebagai petugas medis, potensi ikut tertular sangat besar. Namun, dia mengaku sudah siap menghadapi risiko terburuk. Termasuk jika terpapar virus yang berasal dari Negara Tirai Bambu tersebut.
Dia berdoa agar virus yang mulai menyebar dari Kota Wuhan di China itu bisa segera berakhir dan tidak terus menyebar.
“Saya berharap tentu tidak ada pasien. Tapi kami tetap menyiapkan diri. Apalagi status di Jabar sudah siaga satu. RSU dr Slamet juga jadi rujukan,” kata Mela di ruang isolasi RSU dr Slamet Garut, Selasa (3/3), dikutip Kantor Berita RMOLJabar.
Mela mengaku tak gentar jika ada pasien terduga corona yang dirawat di RSU dr Slamet. Masalah fisik juga lebih dikuatkan dalam penanganan pasien nantinya.
“Keluarga juga sudah setuju saya ambil tugas ini. Sudah tahu risikonya seperti apa. Sudah jadi pilihan saya juga,” ucapnya.
Keyakinan Mela didukung kesiapan alat-alat bantu. Seperti baju alat pelindung diri (APD), masker N95, sarung tangan, dan sepatu boots. Selain itu, saat merawat pasien juga sudah ada prosedur yang disiapkan.
“Jangan sampai saya juga ikut terpapar. Makanya harus sangat memperhatikan APD yang dipakai. APD kan hanya satu kali pakai. Antisipasi agar tidak menyebar ke yang lain,” tutupnya.
KOMENTAR ANDA