MUNCULNYA kasus infeksi virus corona di Indonesia membuat waswas banyak pihak. Kewaspadaan jelas perlu kita lakukan demi menjaga diri dan keluarga dari virus bernama resmi Covid-19 itu. Namun bukan berarti harus dilakukan secara berlebihan, apalagi panik.
Salah satu sumber utama kepanikan di masyarakat terkait virus corona adalah menyebarnya informasi salah atau hoax mengenai virus corona. Karena itulah, selain menjaga diri dari virus corona, ada baiknya kita juga menjaga diri serta keluarga dari penyebaran berita hoax.
Pengusaha wanita, Iim Fahima, melalui akun Twitternya @iimfahima awal pekan ini membagikan 10 tips mencegah penyebaran kabar hoax dalam situasi krisis dan banjir informasi yang relevan dengan kasus virus corona ini. 10 tips itu bisa juga kita terapkan di rumah.
1. Jangan Reaktif
Salah satu problem di era sosial media saat ini adalah banyak orang yang ingin menjadi paling cepat menyebarkan berita, tanpa mengecek kebenarannya. Padahal jika beritanya salah, mereka yang menyebarkan berita itu bisa mencelakakan hidup orang lain
2. Jangan Mudah Percaya
Saat terima berita, tanamkan mindset bahwa berita tersebut belum tentu benar dan harus dilakukan pengecekkan lagi atas kebenarannya.
3. Jangan Hanya Membaca Judul
Biasakan membaca penuh artikel. Karena, berita online seringkali hanya mengejar clikbait, bahkan media terkenal sekalipun
4. Hati-hati dengan Judul Provokatif
Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya merendahkan pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax
5. Cermati Alamat Website
Apabila berita tersebut berasal dari alamat yang tidak resmi, misalnya, menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan. Atau kadang kali, link website dibuat mirip dengan website berita resmi agar pembaca terkecoh.
6. Perhatikan Sumber Berita Tersebut
Perhatikan dengan seksama apakah sumber berita itu dari institusi resmi, seperti akun pemerintah dan rumah sakit, atau dari sumber yang tidak jelas. Jangan cepat percaya apabila informasi berasal dari pegiat ormas, tokoh polotik, pengamat atau buzzer politik.
7. Bedakan Antara Fakta dan Opini
Dalam situasi krisis, yang dibutuhkan adalah fakta. Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif.
8. Cermati Gambar
Jika informasi atau berita tersebut menyertakan gambar, drag and drop gambar ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan.
9. Tanyakan Kebenaran Info Di Grup Anti Hoax
Di Facebook terdapat sejumlah fanpage dan grup diskusi anti hoax, misalnya Forum Anti Fitnah, Hasut dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, Fanpage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci.
10. Terlibat Aktif Menjaga Grup WhatsApp Keluarga
Banyak berita hoax yang mudah menyebar melalui grup WhatsApp keluarga. Karena itu, penting bagi kita menjaga agar hal itu tidak terjadi. Jika anggota grup banyak yang sudah sepuh, bantu mereka mendapatkan informasi yang benar dengan sembilan langkah di atas.
KOMENTAR ANDA