Jaya Suprana/Istimewa
Jaya Suprana/Istimewa
KOMENTAR

SUDAH cukup lama istilah “Ulang Tahun” menghantui kalbu karena setahu saya apa yang disebut sebagai “tahun” tidak bisa diulang sebelum ada teknologi mesin waktu yang bisa mengulang tahun. Juga pada kenyataan setiap kali seorang insan manusia merayakan Ulang Tahun bukan berarti dia mengulang tahun, namun malah menambah usia.

Usia bertambah berarti manusia makin tua yang juga berarti makin mendekati saat ajalnya. Lha, makin mendekati saat ajal kok malah dirayakan....

Hari Kelahiran

Maka saya berhasrat mengganti istilah Ulang Tahun yang kontroversial itu dengan istilah yang lebih tidak kontroversial, yaitu Hari Kelahiran meski sifatnya tetap merayakan seseorang makin mendekati ajal.

Pada tanggal 3 Maret 2020 dengan penuh keyakinan lebih benar, saya mulai menggunakan istilah Selamat Merayakan Hari Kelahiran kepada editor dokumentasi MURI, Muhammad Hardy Amrullah yang kebetulan merayakan hari kelahiran pada tanggal 3 Maret 2020. Ternyata masih ada orang lain yang secara kelirumologis lebih kritis ketimbang saya meski saya adalah tidak kurang dari sang penggagas kelirumologi merangkap pendiri Pusat Studi Kelirumologi.

Di atas langit masih ada langit! Jenderal manajer MURI, Jusuf Ngadri mengoreksi ucapan selamat merayakan Hari Kelahiran dengan arahan bahwa yang lebih akurat adalah merayakan tanggal dan bulan kelahiran. Akibat tidak berhasil mencari bantahan terhadap koreksi Jusuf Ngadri, terpaksa saya mengakui kebenaran koreksi beliau tersebut. Cepat-cepat saya mengoreksi ucapan Selamat Merayakan Hari Kelahiran, Mas Hardy untuk diganti dengan ucapan Selamat Merayakan Tanggal dan Bulan Kelahiran, Mas Hardy!

Simpang Siur

Keserba-simpang-siuran Kelirumologi Ulang Tahun menyadarkan saya bahwa upaya mengoreksi suatu kekeliruan yang sudah kaprah dianggap benar akibat disepakati sebagai benar oleh masyarakat memang bukan suatu upaya mudah. Dari kekeliruan yang sudah mengaprahkan diri sendiri timbul suatu energi yang gigih melawan upaya mengoreksi kekeliruan.

Dan dipikir-pikir, kekeliruan ucapan Selamat Ulang Tahun bukan tergolong gawat-darurat yang hukumnya wajib harus dikoreksi seperti misalnya korupsi atau penindasan terhadap rakyat kecil. Juga ucapan Selamat Merayakan Tanggal Dan Bulan Kelahiran meski lebih benar, tapi terkesan sangat bertele-tele sambil berkepanjangan.

Akhirnya saya memutuskan untuk ketimbang sok-benar sendiri adalah jauh lebih bijak tetap bergabung kepada mereka yang keliru menggunakan istilah Selamat Ulang Tahun. Biar keliru tetapi banyak temannya, ketimbang benar tapi sendirian. Maka lebih bijak, saya kembali mengucapkan Selamat Ulang Tahun, Mas Hardy!

Penulis adalah penggagas Kelirumologi serta pendiri Pusat Studi Kelirumologi yang masih harus banyak belajar tentang apa yang disebut sebagai kekeliruan




Viral, Seorang Terapis Diduga Lakukan Kekerasan kepada Anak Penyandang Autisme

Sebelumnya

Menggratiskan Tes PCR Pasti Mampu Jika Mau

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Jaya Suprana