VIRUS corona atau Covid-19 yang mewabah di lebih dari 80 negara di dunia saat ini merupakan hal yang sangat mencemaskan. Betapa tidak, virus yang menyerang saluran pernapasan itu bisa menular dengan mudah melalui cairan yang dikeluarkan oleh mulut dan hidung manusia.
Virus itu pun belum ditemukan vaksin serta anti-virusnya. Sejumlah negara dengan para penelitinya saat ini masih terus berlomba-lomba untuk mencari obat bagi virus yang pertama kali menyebar di dataran China tersebut.
Meski demikian, bukan berarti penyebaran virus corona yang saat ini tengah terjadi harus ditanggapi dengan ketakutan.
Sejumlah negara, khususnya di kawasan Asia Tenggara memiliki cara unik dan menarik untuk "berperang" melawan virus corona. Selain menyiapkan fasilitas khusus bagi mereka yang terinfeksi, sejumlah negara ini juga membuat iklan serta sosialisasi yang unik untuk membantu warganya mengenal lebih dekat virus corona serta bagaimana pencegahannya.
Di Vietnam, pejabat kesehatan setempat dan penulis lagu Khac Hung memproduksi video musik animasi yang disebut Jealous Coronavirus. Video musik animasi ini dibuat berdasarkan lagu pop populer Ghen yang dinyanyikan oleh penyanyi Min dan Erik. Ghen sendiri dalam bahasa Vietnam berarti cemburu. Lagu tersebut menyamakan virus corona dengan cemburu.
Lirik lagu ini mengajak pendengarnya untuk mencuci tangan dengan seksama, tidak menyentuh wajah mereka, menghindari kerumunan besar, dan mendorong kembali virus corona agar pergi.
Lagu tersebut bahkan menarik perhatian John Oliver, pembawa acara HBO's Last Week Tonight.
"Vietnam membuat lagu tentang mencuci tangan untuk mencegah infeksi virus corona, dan itu benar-benar menampar", kata Oliver.
Sementara itu di Thailand, operator kereta api Bangkok, BTS SkyTrain, merilis sebuah video berjudul "Covid-19: Dance Against The Virus", yang menampilkan staf BTS SkyTrain tampak seperti menari ketika menyeka pegangan tangan dan membersihkan permukaan disinfektan di dalam kereta untuk mencegah penularan virus corona.
Di Filipina, pejabat kesehatan setempat menggunakan platform media sosial asal China, Tik Tok untuk mengunggah video yang menyoroti tindakan perlindungan seperti menjaga jarak satu meter dari orang lain dan mengikuti etika batuk yang tepat.
Di Singapura, saluran YouTube pemerintah mengunggah video yang menampilkan komedian lokal Gurmit Singh berpakaian sebagai karakter paling populer, yakni seorang kontraktor bangunan etnis China bernama Phua Chu Kang. Dalam video itu, dia menekankan perlunya kebiasaan kebersihan yang baik.
Di Indonesia, hal serupa juga dilakukan. Sejumlah anak muda dan tim media membuat video TikTok mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menjaga diri agar terhindar dari penularan virus corona, serta cara mencuci tangan yang baik.
Cara sosialisi soal virus corona tersebut ditanggapi positif oleh sejumlah akademisi dan pakar kesehatan. Mereka menilai bahwa hal tersebut bisa menjadi cara yang efektif untuk menjangkau anak muda.
"Semua orang tahu hal itu sedang terjadi, virus itu menyebar, tetapi ada beberapa hal yang bisa kita lakukan," kata seorang dosen di Nanyang Business School di Singapura, Wong King Yin. Dia meneliti pemasaran digital dan perilaku konsumen.
"Ketika kita berpikir tentang orang-orang muda yang mengkonsumsi media sosial, jika terlalu serius, mereka tidak akan membagikannya. Jika tidak terlalu serius, mereka mungkin membagikannya dengan teman-teman mereka," tambahnya, seperti dimuat Al Jazeera (Rabu, 11/3).
KOMENTAR ANDA