MEWABAHNYA virus corona di lebih dari 80 negara di dunia saat ini menjadi semacam peringatan tersendiri bagi kita untuk meningkatkan kebersihan diri.
Pasalnya, virus bernama resmi Covid-19 itu menyebar melalui tetesan yang keluar dari mulut dan hidung orang yang terinfeksi. Virus pada tetesan itu, jika menempel pada permukaan suatu benda, bisa bertahan selama beberapa waktu dan berpotensi menular pada orang lain yang menyentuh permukaan benda tersebut.
Karena itulah, para ahli menekankan bahwa salah satu cara efektif mencegah penularan virus corona adalah dengan rajin mencuci tangan dengan benar, atau jika tidak memungkinkan, gunakan sanitizer atau disinfektan. Selain itu juga rajin membersihkan tempat atau benda di sekitar yang berpotensi terpapar kuman dan virus.
Namunya sayangnya, banyak orang yang mungkin tidak menyadari bahwa ada salah satu benda yang mudah kotor dan jarang dibersihkan, padahal lekat dengan kehidupan sehari-hari. Benda itu adalah ponsel.
Mengutip artikel yang dimuat Times, 23 Agustus 2017 silam, penelitian menunjukkan bahwa ponsel jauh lebih kotor daripada yang dipikirkan kebanyakan orang.
Pasalnya, tangan kita sendiri adalah penyebab terbesar dalam hal menempatkan kotoran di ponsel kita. Kita kerap kali menyentuh benda lain dan kemudian menyentuh ponsel. Sadar atau tidak, kerap kali benda yang kita sentuh mengandung kotoran atau kuman penyakit. Hal itu bisa jadi terbawa oleh tangan dan berpindah ke ponsel yang juga kita sentuh kemudian.
Orang Amerika Serikat diketahui kerap memeriksa ponsel mereka sekitar 47 kali sehari, menurut sebuah survei oleh Deloitte. Hal itu memberi banyak peluang bagi mikroorganisme untuk berpindah dari tangan ke ponsel.
"Karena orang selalu membawa ponsel mereka bahkan dalam situasi di mana mereka biasanya mencuci tangan sebelum melakukan apa pun, ponsel cenderung menjadi sangat kotor," kata asisten profesor epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Michigan, Emily Martin.
Sejumlah penelitian telah dibuat dalam sejumlah variasi soal berapa banyak kuman yang bertahan di permukaan ponsel. Namun, sebuah studi tahun 2017 lalu menemukan bahwa ada lebih dari 17.000 salinan gen bakteri di telepon siswa sekolah menengah.
Para ilmuwan di Universitas Arizona telah menemukan bahwa ponsel membawa bakteri 10 kali lebih banyak daripada kebanyakan kursi toilet.
Martin menjelaskan, memang, kulit manusia sendiri secara alami tercakup dalam mikroba yang biasanya tidak memiliki konsekuensi kesehatan negatif. Terlebih ada bakteri alami dan minyak di tangan kita. Oleh karena itu, sebagian besar organisme yang ditemukan di ponsel bukanlah patogen yang akan membuat sakit.
Tetapi beberapa bakteri harus menjadi perhatian kita, karena berpotensi menimbulkan penyakit.
"Kami tidak berjalan melalui lingkungan yang steril, jadi jika Anda menyentuh permukaan, mungkin ada sesuatu yang terjadi di sana," kata direktur mikrobiologi klinis di New York-Presbyterian dan Columbia University Medical Center, Susan Whittier.
"Ada banyak kontaminan lingkungan," sambungnya.
Penelitian lain juga telah menemukan patogen serius pada ponsel, termasuk Streptococcus, MRSA dan bahkan E. coli.
Whittier menjelaskan bahwa virus juga dapat menyebar di ponsel jika satu orang sakit radang tenggorokan atau influenza dan batuk di dekat ponsel yang kita pegang.
Karena itulah, ada baiknya jika kita menjaga ponsel kita dari kuman-kuman penyakit. Sejumlah cara yang bisa dilakukan adalah dengan hindari gunakan ponsel di tempat yang banyak kuman, seperti kamar mandi.
"Membawa ponsel ke kamar mandi dan kemudian pergi dengan itu seperti masuk, tidak mencuci tangan dan kemudian kembali," kata Martin.
Selain itu, kita juga bisa membersihkan ponsel dengan menyeka ponsel mereka dengan kain microfiber yang lembut.
Untuk pembersihan yang lebih dalam, Whittier merekomendasikan penggunaan kombinasi 60 persen air dan 40 persen alkohol, lalu celupkan kain ke dalam larutan sebelum menyeka dengan lembut di permukaan ponsel.
Selain itu, hal yang juga penting dilakukan adalah dengan mencuci tangan beberapa kali sehari.
KOMENTAR ANDA