KOMENTAR

TERDAPAT sejumlah sekolah yang tidak mematuhi instruksi dari pemerintah untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19. Hal ini diungkap Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melalui keterangan tertulisnya, Senin (16/3).

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengaku, mendapat tiga aduan dari masyarakat. Dua pengaduan berasal dari Jakarta dan satu pengaduan dari kota Bekasi. Dua pengaduan dari Jakarta berasal dari sekolah jenjang TK dan SD, sedangkan satu pengaduan di kota Bekasi dari jenjang SD.

Para orangtua mengaku kebingungan dengan keputusan sekolah tetap masuk karena alasan sedang ujian tengah semester (UTS).

"Adapun satu pengaduan berasal dari jenjang TK yang pada Jumat lalu (13/3), sekolahnya tetap melaksanakan kegiatan semacam pentas seni di Taman Impian Jaya Ancol, padahal para orangtua khawatir anaknya berada di kerumuman banyak orang seperti tempat wisata," kata Komisioner KPAI, Retno Listyarti.

Untungnya pada Sabtu lalu, kata Retno, Pemprov DKI Jakarta memutuskan menutup 14 destinasi wisata, termasuk Taman Impian Jaya Ancol.

Atas kasus tersebut, KPAI meminta penindakan tegas terhadap sekolah-sekolah yang tidak mematuhi instruksi pemerintah daerah untuk meliburkan sekolah dengan berbagai alasan. Dinas Pendidikan setempat dapat memeriksa Kepala Sekolah dan jajarannya.

"KPAI mendorong Dinas Pendidikan setempat untuk melakukan edukasi kepada sekolah terkait kebijakan meliburkan sekolah selama 14 hari, misalnya mengapa harus diliburkan selama 14 hari, apa dampaknya jika tidak diliburkan. Jelaskan bahwa 14 hari itu sangat penting dan harus disertai tindakan kepatuhan, bahwa 14 hari itu akan mampu menghentikan laju penularan Covid-19 demi menyelamatkan ribuan orang," terangnya.

Di samping itu, lanjut Retno, pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada sekolah-sekolah yang mematuhi instruksi kepala daerah untuk meliburkan sekolah selama 14 hari. Kepatuhan ini membantu pemerintah sekaligus mencegah penyebaran Covid-19 serta demi melindungi anak-anak.

 




Dukung Presiden Prabowo Bawa Ahli Medis India ke Indonesia, Andi Arief: Kasihan Rakyat Kecil Tidak Punya Jalan Keluar untuk Transplantasi Organ

Sebelumnya

Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News