VIRUS corona ternyata amat rapuh terhadap detergen. Hal ini dikatakan Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Wabah Corona, Achmad Yurianto atau Yuri.
Yuri mengimbau orang yang menduga dirinya kena Corona memakai barang-barang sendiri, tidak campur dengan keluarga, termasuk alat makan. Alat makan itu harus dicuci dengan sabun karena, menurutnya, detergen bisa menghancurkan bungkus dari virus Corona.
"Kalau tidur sendiri dulu, yang paling penting tidak berbagi penggunaan alat makan-minum. Pakai alat makan-minum yang terpisah, bukan berarti sekali pakai buang, tidak," saran Yuri.
"Tapi yakinkan selesai dipakai langsung dicuci dengan sabun karena kita tahu virus ini bungkusnya, envelope-nya, sangat rapuh jika terkena detergen. Dia akan gampang pecah. Kalau pecah, maka virusnya akan mati. Ini yang penting. Detergen apa pun," sebut Yuri.
Berikut zat-zat dalam detergen:
1. Desinfektan yang Mengandung Minyak Pinus
Menurut The Spruce, ada beberapa produk disinfektan yang mengandung minyak pinus seperti Pine-Sol, Spic-n-Span Pine, dan Lysol Pine Action.
Caranya, produk itu mesti dicampurkan pada awal proses pencucian. Agar lebih efektif membunuh virus dan bakteri, kita mesti memilih produk disinfektan yang mengandung 80 persen minyak pinus.
Minyak pinus tak hanya dipakai untuk campuran bahan detergen, tetapi minyak ini juga termasuk komponen pembuatan kosmetik hingga produk perawatan rambut.
2. Fenolik
Disinfektan ini cocok digunakan untuk kain berwarna putih dan berwarna. Disinfektan fenolik dapat dicampurkan dengan air hangat.
Senyawa fenolik sendiri merupakan senyawa yang banyak ditemukan pada tumbuhan. Senyawa ini berupa zat padat yang tidak berwarna, tetapi jika teroksidasi akan berubah menjadi gelap.
3. Klorin Cair (Natrium hipoklorit)
Senyawa ini juga dikenal sebagai pemutih klorin, dibuat dari sodium hipoklorit dan air. Pemutih klorin efektif untuk menghilangkan noda dari bahan putih karena dapat menghasilkan oksigen saat kontak dengan air.
Efek pemutihan, pembersihan, penghilang bau tak sedap, dan korosif dari natrium hipoklorit disebabkan oleh oksidasi dan hidrolosis. Kotoran organik yang terpapar hipoklorit menjadi larut dalam air dan tidak mudah menguap.
Supaya lebih efektif, konsentrasi natrium hipoklorit mesti sebesar 5,25 persen sampai 6,15 persen.
4. Senyawa Amonium Kuartener
Deterjen yang mengandung senyawa kuartener biasa ditemukan pada produk Lysol dan Clorox.
Senyawa amonium kuartener dapat bekerja dengan efektif jika melalui peningkatan alkalinitas melalui formulasi dengan detergen yang cocok sehingga memperkuat aktivitas bakterisidal (aktivitas membunuh bakteri) seperti dilansir Tneutron.
Yuri meminta masyarakat menjalankan imbauan tersebut. Masyarakat juga diminta melakukan self-monitoring terhadap keluhan-keluhan yang muncul.
"Sebelum kita lakukan pemeriksaan secara definitif, secara pasti lakukan self-isolated segera di rumah gunakan masker yang proper upayakan ada social distance jarak setidak-tidaknya semeterlah. Kenapa semeter? Karena kita tahu kemungkinan droplet yang keluar itu sekitar semeter sehingga kita bisa menjaga keluarga," kata Yuri.
KOMENTAR ANDA