IRAN kembali kehilangan orang penting di negaranya. Ayatollah Hashem Bathayi Golpayegani, anggota Majelis Pakar, 78 tahun, menjadi pasien ke-853 yang meninggal akibat wabah virus corona, Senin (16/3).
Ulama terkenal ini sempat menjalani perawatan di rumah sakit setelah dinyatakan positif virus corona.
Selain Golpayegani, banyak pejabat Iran yang menjadi korban virus corona. Setidaknya 12 politisi dan pejabat Iran meninggal karena penyakit itu dan 13 lainnya telah terinfeksi dan sedang dalam karantina atau dirawat.
Iran telah berupaya keras mengatasi penyebaran virus corona yang cepat yang sejauh ini telah menginfeksi sekitar 14.000 orang dan membunuh 853 - 129 di antaranya selama 24 jam terakhir, menurut data otoritas Iran, melansir Aljazeera, Senin (16/3).
Jumlah kematian dan infeksi virus korona telah meningkat sejak dua kematian pertama diumumkan pada 19 Februari. Pejabat tanggap darurat virus corona, mengakui bahwa pandemi ini telah membuat fasilitas kesehatan di Iran penuh dengan pasien.
"Jika wabah ini masih terus berlanjut, rumah sakit tidak memiliki kapasitas yang cukup," Ali Reza Zali, yang memimpin kampanye melawan wabah, seperti dikutip oleh IRNA. Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour, mengatakan agar semua orang sama-sama bergotong royong menghadapi wabah ini.
"Permohonan kami adalah agar semua orang menanggapi virus ini dengan serius dan sama sekali tidak berupaya melakukan perjalanan ke provinsi mana pun," katanya.
Presiden Hassan Rouhani juga telah kembali menegaskan seruannya pada rakyat Iran untuk menahan diri dari bepergian. Saat berbicara dalam konferensi video dengan kantor pusat anti-coronavirus Iran di Teheran, ia menyatakan harapan bahwa wabah akan segera dikendalikan.
KOMENTAR ANDA