Warga Bulgaria berjalan dengan mengenakan masker demi mencegah penularan virus corona/Al Jazeera
Warga Bulgaria berjalan dengan mengenakan masker demi mencegah penularan virus corona/Al Jazeera
KOMENTAR

PULUHAN dokter dan perawat di Bulgaria memilih untuk mengundurkan diri di dua rumah sakit di ibukota Sofia pekan ini.

Pengunduran diri massal itu mereka lakukan setelah mereka diberitahu bahwa mereka harus merawat pasien virus corona atau Covid-19. Mereka diberitahu hal tersebut hanya beberapa hari setelah parlemen Bulgaria memberlakukan keadaan darurat di negara itu.

Para pekerja medis yang mengundurkan diri mengatakan bahwa mereka tidak diberi perlengkapan dan peralatan pelindung untuk memberikan perawatan yang tepat untuk merawat pasien virus corona.

Salah seorang dokter yang memilih mundur, Dr Kameliya Bachovska mengatakan bahwa dia bersama 84 rekannya sesama tim medis menyerahkan pengunduran diri setelah mereka diberi tahu bahwa rumah sakit mereka akan dikonversi untuk menerima pasien virus corona.

"Rumah sakit tidak memiliki cukup alat pelindung, dan bukan hanya rumah sakit kami yang tidak. Selebihnya juga tidak punya. Artinya, hampir setiap dokter di Bulgaria berisiko jatuh sakit karena ini, terutama di antara kami, dokter yang lebih tua, yang termasuk dalam kategori berisiko tinggi," katanya seperti dimuat Al Jazeera.

Bachovska menjelaskan, rumah sakit tidak memiliki kemampuan sanitasi dan peralatan yang diperlukan untuk menampung penyakit menular. Dia juga mengatakan mayoritas dokter dan perawat di fasilitas kesehatan mendekati usia pensiun atau sudah bekerja saat pensiun. Sehingga mereka takut merawat pasien tanpa dilindungi dengan benar.

Pekan lalu, setidaknya enam anggota staf medis di Rumah Sakit St Sophia di ibukota juga menyerahkan pengunduran diri mereka dan menyatakan keprihatinan yang sama.
 
Sementara itu, menurut Dr Andrei Kotsev, anggota sindikat independen Zashtita, yang melakukan kontak dengan staf, selain tidak memiliki alat pelindung, tim medis juga tidak diberi instruksi yang tepat mengenai prosedur untuk memastikan isolasi dan keamanan pasien lain.

"Mereka hanya menerima sekotak pakaian pelindung setelah kami membawa media ke rumah sakit," katanya kepada Al Jazeera.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News