Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

VIRUS corona menjadi virus yang menakutkan saat ini. Ia bisa menyerang tanpa pandang bulu. Virus yang membuat seluruh negara kewalahan ini tak memandang usia, jenis kelamin, maupun status sosial.

Namun, ada beberapa orang yang sebenarnya menjadi top target dari serangan virus corona. Siapa saja mereka? Nah, lansia dan pengidap penyakit kronis disebut cukup rentan terhadap COVID-19.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Republik Rakyat Tiongkok, telah  merilis data epidemiologi mengenai COVID-19. Data ini meneliti  lebih dari 44 ribu kasus COVID-19 di Tiongkok.

Menurut riset dari total 44.672 kasus, 73 persen pasiennya berusia di atas 40 tahun. Hanya 2 persen saja yang usianya di bawah 20 tahun. Seperti dilansir halodoc.com. Dengan kata lain, semakin tinggi usia seseorang, maka risiko terjangkit infeksi virus ini pun semakin besar.

Tingkat kematian COVID-19 berkaitan erat dengan usia di atas. Angka kematian paling tinggi terjadi pada kelompok lansia (80 tahun ke atas), sekitar 14,8 persen. Sedangkan usia 70–79 tahun sekitar 8 persen, dan 60–69 tahun sebesar 3,6 persen. Lalu, bagaimana dengan usia produktif? Total kematian pada kelompok usia 10–39 tahun sekitar 0,2 persen.

Selain lansia dan pengidap penyakit kronis, ibu hamil juga tak boleh abai dengan virus misterius ini. Ibu harus ekstra waspada agar bayi di dalam kandungan tak terdampak oleh serangan virus-virus nakal.

Menangkal Virus Corona Pada Bumil
Apa virus corona penyebab COVID-19 bisa memengaruhi ibu dan janin?

Virus corona jenis SARS-CoV-2 benar-benar baru. Tak banyak yang diketahui tentangnya. Hingga kini para ahli masih terus mempelajarinya. Sampai kini belum ada bukti anak di kandungan dapat tertular dari ibunya. Di samping itu, sejak wabah, virus tidak terdeteksi pada ASI.

Ibu hamil perlu menghindari virus corona dengan mendapatkan fasilitas terpisah dari pasien suspek atau terkonfirmasi COVID-19. Tak cuma itu saja, ibu hamil harus melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari infeksi virus corona baru (COVID-19). Nah, berikut beberapa upaya yang bisa bumil lakukan.

•Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik.
•Gunakan cairan pembersih tangan (minimal 60 persen alkohol), bila sabun dan air mengalir tidak tersedia .
•Tutup mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk atau bersin atau gunakan tisu, yang langsung dibuang ke tempat sampah setelah digunakan. Sesudahnya, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan.
•Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang. Jangan berada dekat orang yang tidak sehat.
•Hindari menyentuh wajah karena mulut, hidung, dan mata adalah pintu masuk virus.
•Hindari bersalaman dan sebagai pengganti, lambaikan tangan, salam siku, atau beri senyum.
•Wanita hamil harus terus makan makanan bergizi, cukup minum, dan mengunjungi bidan atau dokter kandungan secara teratur.

Selanjutnya, bagaimana dengan kelompok lansia dan pengidap penyakit kronis?  

Sejak virus corona menyebar, lansia dan pengidap penyakit kronis (penyakit jantung, diabetes, paru-paru, dan lain-lain.) menjadi kelompok yang berisiko mengalami sakit lebih serius. Oleh karena itu, mereka perlu mendapatkan penanganan khusus.

Lantas, seperti apa upaya yang bisa dilakukan kelompok ini untuk menangkal serangan virus corona?

•Jaga jarak (1 meter atau lebih) dengan orang lain.
•Saat berada di tempat umum, jauhi orang yang sakit, batasi kontak dekat, dan sering cuci tangan.
•Sebisa mungkin, jauhi keramaian.
•Pastikan obat yang harus diminum selalu tersedia.
•Hindari bersentuhan, jangan bersalaman atau bercium pipi.
•Bila merasakan gejala demam, batuk kering, dan rasa lelah, segera hubungi hotline, puskesmas, atau rumah sakit rujukan terdekat.
•Selalu ikuti informasi terbaru dan jangan percaya hoaks.
•Nah, bila dirimu mencurigai diri atau anggota keluarga mengidap infeksi virus corona, atau sulit membedakan gejala COVID-19 dengan flu, segeralah tanyakan pada dokter.

 




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health