DARI kemelut malapetaka wabah virus Corona yang sudah dinyatakan sebagai pandemik global oleh WHO, saya memperoleh pemantapan kesadaran bahwa pada hakikatnya mahkota peradaban adalah kemanusiaan.
Maka saya sangat mengagumi, menghargai dan menghormati para pengabdi kemanusiaan yang telah mempersembahkan mahakarsa dan mahakarya kemanusiaan kepada sesama manusia.
Buddha Tzu Chi
Relawan Tzu Chi dan CEO Daai TV, Oei Hong Tjhin melaporkan bahwa dengan slogan “Bersama Kita Bisa Atasi Wabah Corona” Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memberikan bantuan Tahap 1, berupa 1.000 Coveral Safety (baju isolasi) yang disalurkan kepada Kementerian Kesehatan RI (400 buah), RSPAD Gatot Soebroto (200 buah), RSPI Sulianti Saroso (200 buah), dan RSUP Persahabatan (200 buah).
Barang bantuan lainnya sedang dalam proses pengadaan. Bantuan diterima langsung oleh Menteri Kesehatan RI Dr. Terawan Agus Putranto di Kantor Kemenkes dan Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. M. Syahril Spp.Mph di RSPI Sulianti Saroso Jakarta.
Menurut Kepala Sekretariat Tzu Chi Indonesia, Suriadi bantuan ini merupakan satu bentuk dukungan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia terhadap pemerintah dalam memerangi wabah virus Corona. "Kita berharap wabah ini bisa segera tertangani dengan baik sehingga masyarakat dapat kembali hidup aman, tenteram, dan damai," kata Suriadi.
Fastabiqul Khoirot
Di dalam naskah “Mengharukan Bab 2” (18 Maret 2020) terkisah bahwa LSM Sanggar Kemanusiaan bersama Ciliwung Merdeka membuka Warung Makan Sehat Murah Super Murah Serba Rp 2000 dan pembagian masker gratis bagi warga kurang mampu.
Ternyata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu, Dwi Ranny Pertiwi Zarman S.H., M.M mendirikan Kedai Makan Gratis khusus untuk para lansia dhuafa di depan rumah beliau di Pekayon Bekasi. Pada saat ini baru seminggu tiga kali para lansia dhuafa dapat makan siang gratis di Kedai Makan Gratis Ketua Umum GP Jamu.
Setiap bulan para relawan dokter memeriksa kesehatan para lansia dhuafa di samping diberikan jamu bagi mereka yang membutuhkan selain juga diberikan pendidikan higienitas dan lain berbagai hal terkait upaya menjaga kesehatan rakyat. Bahkan beberapa anggota GP Jamu di daerah tidak mau ketinggalan mendirikan Kedai Makan Gratis di kediaman masing-masing.
Mengharukan bagaimana masyarakat Indonesia mewujudkan makna adhiluhur Fastibiqul Khoirot, bersaing berbuat baik menjadi kenyataan dalam bersama melawan angkara murka Corona.
NOTAO
Menakjubkan adalah semangat pengabdian plus pengorbanan para dokter dan perawat yang siap berkorban nyawa dalam merawat para penderita penyakit saluran pernafasan akibat virus Corona yang ganas menular itu.
Sejatinya para beliau adalah para pahlawan kemanusiaan NOTAO alias No Talks, Actions Only yang secara rame ing gawe, sepi ing pamrih mengejawantahkan sila Kemanusiaan Adil dan Beradab ke dalam bentuk kenyataan sikap dan perilaku.
Insha Allah, setelah badai malapetaka wabah virus Corona berlalu dari persada Nusantara ini, Presiden Republik Indonesia berkenan mengundang para dokter dan perawat rumah-sakit yang berada di gugus terdepan perjuangan melawan angkara murka Corona ke Istana Merdeka untuk menerima anugrah bintang jasa Pahlawan Kemanusiaan. MERDEKA!
Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan.
KOMENTAR ANDA