KOMENTAR

Anakku,
Apa yang terjadi saat ini, ibu sendiri seolah masih tak percaya
Masih berharap bahwa ini hanya mimpi
Mimpi buruk yang tak lama lagi akan segera berakhir.

Anakku,
Tahun 2020 sejatinya menjadi tahun indah buat kita
Segudang cita telah kita pancangkan
Segudang asa telah kita lambungkan
Kau dapat menimba ilmu dengan penuh semangat
Kita menyambut Ramadhan dengan suka cita
Ibu ingin meningkatkan aktualisasi diri untuk lebih berdaya dan berkarya.

Anakku,
Di awal bulan ketiga tahun 2020 ini kita terhenyak
Covid-19 yang selama ini terasa begitu jauh
Ternyata telah hadir di tengah kita
Menyerang tanpa ampun, tanpa pandang bulu
Siapa tak sehat dan tak siap, harus terkena
Demam dan batuk jadi begitu menakutkan.

Anakku,
Satu per satu korban jatuh
Dua pekan berjalan, dua ratus lebih warga Indonesia terinfeksi
Virus Corona pun mewabah di negeri kita
Belum pernah kita mengalaminya, hingga terasa begitu sesak di dada
Kita belum punya ‘pengalaman’ seperti rakyat Afrika Barat yang pernah diserang Ebola.

Anakku,
Dulu saat SARS melanda China dan beberapa negara di dunia
Cuaca dan iklim masih cukup bersahabat
Arus informasi belum sedemikian terbuka
Kata “global” belum terlalu akrab di telinga
Hingga kita masih bisa merasa tenang dan kuat.

Anakku,
Corona hadir di abad 21 yang dijejali sesaknya informasi era digital
Sedetik setelah bangun tidur di pagi hari, kita sudah bisa mengakses ‘what’s on earth’ terkini
Apa yang dilakukan Trump, apa yang terjadi di Antartika
Kita bisa tahu hanya dengan mengklik keypad telepon genggam
Dunia terbuka di hadapan kita
Sesak dengan cerita dan berita berisi fakta bercampur dusta.

Anakku,
Rakyat Indonesia terkesiap lalu kebingungan
Bergegas melindungi diri dengan ‘segenap jiwa raga’
Memborong masker, disinfektan, hand sanitizier, beras dan sembako lainnya
Penjual pun menaikkan harga gila-gilaan
Tak peduli saudara sebangsa yang ditekan begitu kejam
Ekonomi makro dan mikro diprediksi berantakan.

Anakku,
Presiden Jokowi mengumumkan ke antero negeri tentang dua perempuan yang terbukti positif terinfeksi
Tak perlu takut tapi harus waspada
Jubir Pemerintah untuk Corona, Achmad Yurianto, yang kini Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, wajahnya kian familiar
Kita menantinya membawa data terkini, hari demi hari
Ada Menteri Perhubungan dan Wali Kota Bogor positif terinfeksi Covid-19
Hampir setiap detik ada unggahan berita yang masuk ke laman chat whatsapp ibu
Dan itu, terus terang membuat bulu kuduk ibu makin berdiri.

Anakku,
Kembali kebijaksanaan kita diuji
Untuk memilah informasi yang benar dan yang benar-benar salah
Carilah info dari sumber yang resmi
Jangan sampai mudah terprovokasi
Jangan lekas menyebarkan informasi tanpa tabayyun
Jangan sampai kita menambah teror yang mengintai masyarakat.

Anakku,
Kini kamu mulai belajar dari rumah
Sebagian besar orang pun mulai bekerja dari rumah
MUI dan para gubernur mengumumkan pelaksanaan shalat jumat ‘diundur’ hingga dua pekan ke depan
Tapi tetap saja banyak masjid menggelar ibadah shalat jumat
Mati di tangan Allah
Maut datang bisa kapan pun, begitu kata mereka

Anakku,
Meski ibu diliputi kecemasan sepanjang hari
Ibu senantiasa menjaga tekad ibu
Menjagamu sekuat tenaga untuk selalu sehat
Menumbuhkan semangatmu untuk tetap bisa bermain dan bersenang-senang meski harus di dalam rumah
Maafkan ibu jika ibu banyak melarangmu juga memarahimu
Tapi percayalah
Ibu ingin membaktikan diri untuk melindungi, menemani, dan menyenangkan hatimu
Karena ibu tahu, kamu berhak merasa bahagia.

Anakku,
Social distancing jadi istilah terpopuler sekarang ini
Meski masih banyak orang tidak memahami dan enggan menjalankannya
Lockdown pun mulai banyak dibicarakan
Tinggal bagaimana pemerintah bisa cerdas dan tegas untuk menjaga rakyat tetap sehat dan sejahtera
Bukankah kita negara yang serba kaya?
“Kolam susu” yang punya sumber daya hayati dan 200an juta rakyat
Banyak orang pintar, ahli, dan milenial yang kreatif
Tidak kurang satu apa pun
Seharusnya INDONESIA bisa berdikari dan mandiri sebagai negara.

Anakku,
Dari sekian ayat dan hadis yang banyak dibicarakan selama masa tanggap corona
Hingga sesama umat mulai saling sindir dengan perang ayat
Ibu berpegang pada satu saja
“Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus’ahaa...”
Allah tidak akan membebani seorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (al-Baqarah: 286)
Itulah yang menguatkan ibu untuk bisa sabar, sabar, dan selalu sabar
Memompa semangatmu untuk terus menimba ilmu meski tak bisa duduk di kelas bersama teman-teman
Menjalani hari demi hari dengan tetap mengajarkanmu tentang hakikat dan roda kehidupan yang berputar
Mengajarkanmu untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik meski kita sedang merana dilanda corona.


Kranji, Bekasi Barat
20 Maret 2020

 

 

 

 




Stella Christie, Ilmuwan Kognitif dan Guru Besar Tsinghua University yang Terpilih Jadi Wakil Menteri Dikti Saintek RI

Sebelumnya

Nicke Widyawati Masuk Fortune Most Powerful Women 2024

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women