DALAM kondisi seperti saat ini, hati siapa yang tak sedih, cemas dan takut ? Artis Dewi Sandra mengakui hal ini. Dalam postingan di akun Instagramnya, Dewi mengaku sedih ketika ada seorang sahabatnya positif Covid-19, virus yang tengah mewabah di seluruh dunia saat ini.
“Di hari2 yg tak tentu ini cukup sulit utk tenang, sekuat tenaga mau dibawa santai pun mustahil. Berbagai berita, informasi, dishare, diforward, terus diralat, ternyata hoax, abis itu diconfirm kembali 😳😖😩 Dan ini bukan dalam waktu sekian jam atau hari, tapi literally per sekian menit bahkan detik. Jangankan virusnya, beritanya aja udah bikin sesak nafas. Akibatnya bingung, jadi sebenarnya berita mana yang harus dipercaya dan mana yang harus diabaikan? .
Malam ini aku dan suami bicara dari hati ke hati.. setelah mendengar sahabat kami dinyatakan positive Covid19. Percayalah ketika mendengar hal ini dunia seolah freeze sejenak. Lalu ku berfikir. Kita tidak pernah akan tau takdir apa yang Allah catat untuk kami tapi satu2nya kekuatan yang bisa kami kendalikan adalah menundukkan diri kepadaNya.
Siapapun bisa menutup nafas kapanpun dimanapun dalam kondisi sehat wal alfiat (pelajaran mahal ini masih terlalu hangat dalam benak and i still really am not over his passing) di sisi lain siapapun juga bisa sembuh total dari “penyakit” yang telah divonis dokter. Pointnya apa ya aku nulis semua ini? To be honest i just need to get stuff off my chest. Im reading lots of things that i myself am gulity of. Im not happy about it... so im just reflecting and asking myself this.
Sebelum mengeluh bosan di rumah bayangkan bagaimana rasanya jika diisolasikan?
Sebelum complain di rumah jadi gemuk dikit2 makan, dikit2 makan, bayangkan saudara2 kita yang ngga bisa #dirumahsaja karena terpaksa berjuang kerja untuk cari makan?
Sebelum protes soal anak2 dan peernya, tatap lagi wajah mereka, if not you than who?
Sebelum nonton the next netflix movie or drakor or whatever, bayangkan apa kabar sholat dan ibadahmu yang harusnya diperjuangkan?
4 point ini aja sudah cukup bikin mual karena dari sini sudah terlihat betapa tak bersyukurnya kami... 😭😭😭 mungkin virus ini diturunkan agar kita, yang menulis khususnya berubah... dan bangun... bukanya malah dinina bobokan dan mungkin... mungkin saja virus ini hadir sebagai wake up call... Ku akhiri dgn nasehat sang guru. “Disaat kondisi sulit, bencana atau sedang diuji, maka disitulah kualitasmu akan terlihat.”
Kesedihan Dewi menjadi kesedihan seluruh masyarakat Indonesia, dan muhasabah diri Dewi pun menjadi amunisi batin kita untuk bisa lebih baik dalam menjalankan hidup khususnya ketaatan kepada Sang Pencipta.
KOMENTAR ANDA