Pendiri Pusat Studi Al-Quran (PSQ) M. Quraish Shihab/Net
Pendiri Pusat Studi Al-Quran (PSQ) M. Quraish Shihab/Net
KOMENTAR

WABAH virus corona yang saat ini tengah terjadi di Indonesia dan lebih dari 150 negara lainnya di dunia seharusnya dipandang sebagai peringatan, dan bukan siksaan.

"Kejadian ini, jangan dianggap sebagai siksa ilahi, tetapi sebagai peringatan. Dan peringatan bisa menjadi nikmat," kata Pendiri Pusat Studi Al-Quran (PSQ) M. Quraish Shihab dalam video soal "Virus Corona: Musibah atau Nikmat?" yang diunggah akun Istagram @cariuztadz.id (Minggu, 22/3).

"Peringatan agar manusia jangan angkuh dan merasakan kelemahannya di hadapan Tuhan yang maha kuasa," sambungnya.

Lebih lanjut Quraish Shihab mengatakan bahwa kita saat ini tengah diuji tentang ketaatan untuk melaksanakan tuntutan agama. Salah satu di antara tuntunan agama adalah agar kita memelihara jiwa dan kesehatan.

"Dalam konteks memlihara jiwa itu, kita hendaknya dapat meneladani atau paling tidak mengikuti tuntunan mereka yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan jiwa. Dalam konteks ini adalah para dokter, ikutilah tuntunan para dokter," ujarnya.

"Agama Islam mendahulukan kemanusiaan atas keberagamaan," tambah Quraish Shihab.

Karena itulah, sambungnya, tidak heran jika fatwa para ulama menyatakan bahwa tidak wajib untuk melaksanakan shalat Jumat demi menjaga keselamatan jiwa manusia.

"Kita diuji untuk mengikuti tuntunan agama itu. Dan apabila terjadi perbedaan pendapat mengenai itu, agama juga menyatakan, kalau terjadi perbedaan pendapat, ikutilah tuntunan dan pendapat pemerintah. Karena itu adalah jalan yang menyelesaikan perbedaan pendapat," tutupnya.




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur