dr. Reisa Broto Asmoro / Foto: ig@reisabrotoasmoro
dr. Reisa Broto Asmoro / Foto: ig@reisabrotoasmoro
KOMENTAR

VIRUS Covid-19 sudah terlalu banyak memakan korban jiwa. Tidak hanya pasien, tenaga medis pun ikut menghembuskan napas terakhir karenanya.

Kondisi ini sangat memprihatinkan. Sedih, begitu ungkapan hati dr Reisa Broto Asmoro, ketika mendengar rekan sejawatnya berguguran satu per satu.

"Hari ini kami dapat kabar yang sangat menyedihkan untuk saya. Banyak tenaga medis, rekan sejawat yang akhirnya tertular, bertatus ODP dan harus diisolasi. Bahkan beberapa dokter dan perawat telah meninggal dunia dan ada beberapa lagi yang masih on going ventilator sampai sekarang," tulis dr Reisa.

Wanita cantik ini mengaku sangat bersedih, turut berduka sedalam-dalamnya. Ia sangat menyayangkan kondisi ini dan hanya bisa berdoa semua dalam perlindungan Tuhan dan dijauhkan dari penyakit ini.

"Tugas kita saat ini memang berat, masing-masing punya peranan sendiri. Meskipun saya nggak di sana, tapi saya berjanji untuk tetap semangat. Sesulit apapun saya tetap akan berjuang memberikan ilmu dan kesadaran kepada masyarakat. Sesedikit apapun yang saya bisa bantu, pasti akan saya bantu. Ini sudah merupakan panggilan hidup, tugas dan janji saya. Apapun caranya, sesulit apapun rintangannya, saya tetap semangat untuk kalian rekan-rekan sejawat ku," yakin dr.Reisa.

Lebih lanjut dr. Reisa mengajak siapapun yang membaca tulisannya untuk sejenak berdoa dan mengheningkan cipta untuk mereka yang telah gugur dan berjuang di lini depan melawan Coronavirus. Karena angka kematian di Indonesia cukup mengkhawatirkan, yaitu hampir 10 persen.

"Mari teman, mari kawan, sudah saatnya kita menyadari betapa pentingnya untuk kita berada di rumah. Apakah sesulit itu? Apakah membanggakan dengan membahayakan orang banyak? Tidakkah kamu punya belas kasih?" tanyanya.

"Banyak orang yang dengan berat hati terpaksa keluar rumah untuk menyambung hidup, bukan untuk bersenang-senang. Ini bukan saatnya bercanda ria, nyawa taruhannya. Tidak ada yang seru soal menjadi korban, tidak ada yang lucu membuat orang lain sengsara. Mari saling membantu untuk mengurangi penyebaran penyakit ini. Jangan sampai meremehkan, tapi menyesal kemudian," pintanya.

Manusia hanyalah manusia, jangan angkuh, jangan jumawa. Karena kamu tahu sebenarnya, kalau bersikap seperti itu kamu akan berakhir bagaimana.

Please, stay at home!

 




Meutya Hafid, Mengemban Jabatan Menteri Komunikasi dan Digital di Tengah Badai Judi Online

Sebelumnya

4 Perempuan Peneliti Indonesia Raih L’Oreal-UNESCO For Women in Science 2024

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women