WALIKOTA Semarang Semarang Hendrar Prihadi menyulap rumah dinasnya serta kantor Diklat milik Pemerintah Kota Semarang untuk dijadikan kamar isolasi.
Ini adalah salah satu bentuk respon cepat yang dilakukan oleh pemerintah Kota Semarang menyusul akan dilakukannya lebih dari 10.000 rapid test virus corona atau Covid-19 kepada orang dalam pemantauan (ODP) oleh Pemerintah Kota Semarang.
Lebih dari 200 kamar isolasi disiapkan dengan rincian 110 kamar isolasi di rumah dinas Walikota Semarang, dan 95 kamar isolasi di Kantor Diklat Pemerintah Kota Semarang.
Walikota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut memastikan jika ratusan kamar isolasi tersebut akan mulai bisa difungsikan pada tanggal 30 Maret 2020.
"Ruang isolasi akan ditambahkan di RSUD KRMT Wongsonegoro milik Pemerintah Kota Semarang sampai titik maksimal sebanyak 41 kamar, dari yang semula hanya 14 kamar isolasi. Selain itu ada kantor Diklat yang akan di BKO (bawah kendali operasi)kan kepada tenaga medis Pemkot Semarang dengan 95 kamar," kata Hendi, seperti dimuat dalam situs resmi pemerintah provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id (Selasa, 24/3).
"Juga Rumah Dinas Walikota Semarang akan dibangun untuk dapat disiapkan 110 Kamar Isolasi, untuk PDP (pasien dalam pengawasan) nanti ditangani oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang, Rumah Sakit Tentara milik Kodam dan Rumah Sakit Bhayangkara milik Polri," tambahnya.
Untuk mekanisme penanganan PDP pada Rumah Dinas Walikota Semarang dan Kantor Diklat, Hendi menyebutkan akan berada dalam koordinasi rumah sakit rujukan di Kota Semarang.
"Mekanismenya ada dalam satu komando rumah sakit yang sudah mendapat rujukan Kementerian Kesehatan, lewat Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, dan Dinas Kesehatan Kota Semarang. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi jika masyarakat yang masuk dalam kategori PDP di kemudian hari bertambah," demikian Hendi. 
KOMENTAR ANDA