Hantavirus/Net
Hantavirus/Net
KOMENTAR

KETIKA hampir seluruh negara dan wilayah di dunia saat ini kewalahan dengan munculnya virus corona baru, atau Covid-19 sejak akhir tahun lalu, kini muncul lagi virus lain yang tidak kalah berbahayanya dengan virus corona. Namanya adalah Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) atau umum disebut hantavirus.

Virus ini menyebabkan infeksi penyakit pernapasan yang parah dan tidak jarang berujung fatal pada manusia.

Hantavirus menjadi sorotan setelah seorang pria meninggal dunia di China awal pekan ini dan dinyatakan positif hantavirus.

Sebenarnya, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, hantavirus bukanlah penyakit baru. Beberapa kasus semacam itu juga terjadi di Chile dan Argentina dan dikenal dengan jenis hantavirus yang disebut virus Andes.

"Sudah jarang terjadi di sebagian besar negara. Orang mendapatkannya dari tikus, bukan dari orang lain," kata Alan Radford, profesor veterinary health informatics dari University of Liverpool, Inggris seperti dimuat Newsweek.

Berdasarkan informasi CDC di situs resminya, cdc.gov, hantavirus ditularkan melalui hewan pengerat, tikus.

Bagaimana cara penularan hantavirus?

Hewan pengerat tersebut menularkan virus ke melalui urin, kotoran, dan air liur mereka. Bila terpapar atau terhirup manusia, maka virus itu berpotensi menular.

Ketika urin, kotoran, atau air liur tikus menguap ke udara dan terpapar pada manusia, proses ini dikenal sebagai "transmisi udara".

Para peneliti menduga ada beberapa cara lain tikus dapat menyebarkan hantavirus kepada manusia, seperti dengan cara gigitan tikus.

Selain itu juga, infeksi bisa terjadi ketika seseorang menyentuh sesuatu yang telah terkontaminasi dengan urin, kotoran, atau air liur tikus, dan kemudian menyentuh hidung atau mulut mereka.
    
Para peneliti juga menduga orang bisa terinfeksi jika mereka makan makanan yang terkontaminasi oleh urin, kotoran, atau air liur dari tikus yang terinfeksi hantavirus.

Siapa pun yang bersentuhan dengan tikus yang membawa hantavirus berisiko terinfeksi, bahkan orang sehatsekalipun.

Apakah menular antara manusia-manusia?

Tidak seperti virus corona, sampai saat ini, tidak ada kasus hantavirus yang telah dilaporkan terjadi karena penularan antara manusia ke manusia lainnya.

Selain itu, dalam sebuah penelitian terhadap petugas perawatan kesehatan yang terpapar dengan pasien atau spesimen yang terinfeksi hantavirus, tidak ada bukti bahwa mereka ikut terinfeksi.

Ahli virus dari Wuhan University, Yang Zhangqiu juga mengatakan hal yang sama. Dia menyebut bahwa penularan hantavirus tidak seperti virus corona atau Covid-19.

"Berbeda dengan COVID-19, hantavirus dalam banyak kasus tidak menular melalui sistem pernapasan. Namun kotoran manusia dan darah pasien yang terinfeksi bisa mentransmisikan virus ke manusia," kata Yang seperti dikutip dari Global Times Kamis (26/3).

Di mana infeksi bisa terjadi?

CDC menjelaskan, kasus infeksi hantavirus terhadap manusia terjadi secara sporadis, biasanya di daerah pedesaan di mana hutan, ladang, dan peternakan memiliki habitat yang cocok untuk inang hewan pengerat.

Selain itu, area di sekitar rumah atau tempat kerja hewan pengerat dapat hidup, misalnya, rumah, lumbung, bangunan tambahan, dan gudang, juga merupakan lokasi potensial untuk tikus hidup.

Selain di China, kasus hantaviurs juga telah dikonfirmasi di tempat lain, seperti Amerika Serikat, Kanada, Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Panamá, Paraguay, dan Uruguay.




Kacang Hijau untuk Kesehatan, Pelajari Manfaat Sekaligus Efek Sampingnya

Sebelumnya

Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health