ANGKA kasus positif virus corona di Indonesia hingga 29 Maret masih terus bertambah menjadi 1.285 orang. Hal ini mengharuskan masyarakat ikut aktif mencegah potensi penularan. Salah satunya adalah dengan rajin mencuci tangan.
Begitulah yang disampaikan dokter spesialis paru-paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur, Erlina Burhan, dalam jumpa pers, di Gedung Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Senin (30/3).
"Oleh sebab itu kita sering tidak sadar menyentuh benda-benda ini. Makannya harus cuci tangan, dan jangan menyentuh wajah (mata, hidung, mulut) tanpa mencuci tangan," kata Erlina Burhan.
Oleh karena itu, lanjut Erlina Burhan, ada dua kebiasaan yang harus atau wajib dipertahankan masyarakat demi pencegahan penularan corona. Pertama cuci tangan, dan kedua jangan menyentuh wajah.
Virus akan mati bilamana kita mencuci tangan dengan sabun. Sebab virus ini dilapisi oleh lemak, lemak ini akan hancur bila bertemu dengan sabun. Jadi cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir, ini sangat-sangat penting," imbau Jurubicara Tim Dokter RSUP Persahabatan ini.
Adapun untuk cara mencuci tangan yang benar, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Yakni mencuci tangan harus dilakukan dalam durasi sekitar 20 detik.
"Jadi harus semua permukaan tangan. Mulai dari permukaan dalam, sela-sela jari, pinggir-pinggir jari, hingga sampai ke ujung-ujung kuku," beber Erlina Burhan.
Selain itu, dia juga mengingatkan waktu yang tepat untuk seseorang mencuci tangan.
"Yaitu pertama saat kita membuang ingus atau batuk atau pilek, sebelum dan sesudah menjaga orang sakit, sebelum dan sesudah merawat luka, dan juga sebelum dan setelah makan," sebut Erlina Burhan.
"Kemudian juga setelah menyentuh sampah, setelah menggunakan toilet, setelah memegang binatang, setelah mengganti popok. Jadi banyak sekali kegiatan-kegiatan sehari-hari kita yang mengharuskan kita mencuci tangan," pungkasnya menambahkan.
Reporter : Ahmad Satryo/RMOL.ID
KOMENTAR ANDA