WABAH virus corona yang saat ini terjadi di Indonesia membuat sejumlah pemerintah kota dan maupun provinsi membuat inisiatif sendiri untuk mengerem penularan virus. Salah satunya adalah dengan membuat atau memasang bilik disinfektan.
Bilik semacam ini disebut-sebut merupakan salah satu cara "membersihkan" seseorang dari berbagai virus maupun bakteri yang menempel.
Bilik disinfektan sendiri banyak dipasang di depan pintu masuk gedung pemerintahan maupun tempat publik lainnya.
Di saat banyak pemerintah daerah berlomba-lomba membuat atau memasang bilik disinfektan, Ketua Tim Pakar Gugus Penanganan Covid-19, Profesor Wiku Adisasmito justru menjelaskan hal sebaliknya.
Dalam siaran langsung di BNPB awal pekan ini, dia menjelaskan bahwa penyemprotan disinfektan melalui bilik atau langsung ke tubuh manusia merupakan hal yang tidak direkomendasikan. Pasalnya, penyemprotan itu bersinggungan langsung dengan kulit manusia.
"Hal ini bisa berbahaya bagi kulit, mulut dan mata, (bisa) menimbulkan iritasi," jelasnya.
"Penggunaan dengan UV light dalam konsentrasi yang berlebih, mempunyai potensi jangka panjang menimbulkan kanker kulit," sambung Prof Wiku.
Prof Wiku menggarisbawahi, cara yang paling efektif untuk mencegah penularan virus corona sejauh ini adalah mencuci tangan sesering mungkin, hindari menyentuh daerah wajah, dan langsung mandi ketika sampai di rumah.
Hal itu juga sejalan dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh WHO. Melalui akun Twitter resminya, WHO Indonesia menjelaskan bahwa menyemprot bahan-bahan kimia disinfektan langsung ke tubuh manusia bisa membahayakan, apalagi jika terkena pakaian dan selaput lendir mata maupun mulut.
Praktisi Kesehatan yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Ari Fahrial Syam pun mengamini hal tersebut.
Menurutnya, menyemprotkan disinfektan langsung ke tubuh tidak efektif mencegah penularan virus corona dan justru menimbulkan bahaya jika terhirup.
Selain itu dia menjelaskan bahwa cairan disinfektan digunakan hanya untuk membersihkan lingkungan serta benda, dan bukan tubuh.
KOMENTAR ANDA