Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

AKTIVITAS bermain merupakan bagian penting dalam tumbuh kembang anak. Begitu pentingnya bermain, sampai-sampai PBB menyatakan bahwa bermain adalah hak asasi setiap anak di dunia.

Namun, terkadang orangtua lupa atau bahkan abai mengenai hal tersebut. Terlebih, di tengah tuntutan pekerjaan, beban hidup atau tekanan ekonomi yang sulit, banyak anak yang menjadi korban sehingga tidak memperoleh hak dasar mereka, yakni bermain dengan bebas.

Padahal, bermain adalah fase penting yang harus dilalui oleh anak-anak pada usia perkembangannya. Psikolog Lintang Ardiana, M.Psi., menjelaskan soal pentingnya bermain bagi anak.

"Anak dapat mengembangkan banyak keterampilan melalui bermain. Mereka mengembangkan kemampuan berbahasa, emosi, kreativitas, dan keterampilan sosial," kata Lintang, dalam keterangannya kepada Farah (Selasa, 31/3).

Selain itu, sambungnya, bermain juga membantu memupuk imajinasi dan memberi anak rasa berpetualang.

Karena itulah, orangtua harusnya lebih peduli soal kebutuhan bermain anak serta membantunya mengenal beragam permainan yang variatif demi tumbuh kembang sang buah hati.

"Bermain dengan pasir dan air dapat menjadi langkah awal memperkenalkan anak pada matematika dan sains. Misalnya, anak belajar bahwa air itu bentuknya cair, tidak padat. Selain itu, air juga dapat dipindahkan ke tempat atau kontainer dengan berbagai ukuran," jelas Lintang.

"Membangun dengan balok, bermain puzzle, mengelompokkan bentuk dapat membantu anak dalam memahami bentuk dan ukuran, meletakkan benda sesuai urutannya, dan membangun logika berpikir," sambungnya.

Contoh permainan lainnya adalah bermain dengan adonan atau tanah liat, menggambar atau melukis, mencoba-coba baju, atau bermain dengan boneka.

"Hal itu dapat membangun imajinasi, kreativitas, dan ekspresi perasaan," ujarnya.

Selain itu, bentuk permainan lainnya seperti bernyanyi atau memainkan alat musik sederhana, bisa membantu anak dalam mengembangkan nada atau irama dan indera pendengaran.

"Memanjat, membantu mengembangkan gerakan tubuh, kekuatan, fleksibilitas dan kemampuan mengkoordinasi," sambung Lintang.

"Bermain dan bereksplorasi di luar ruangan membantu anak belajar tentang lingkungan yang berubah-ubah, memberi kesempatan mereka menggunakan seluruh tubuhnya dan mengembangkan kemampuan motorik kasar. Hal ini dapat memenuhi kebutuhan multisensori mereka," tambahnya.

"Bermain peran atau bermain pura-pura sangat penting untuk perkembangan sosial dan emosional anak, dan juga berperan besar dalam perkembangan fisik anak," jelas Lintang.

Menurutnya, anak bisa memahami dunia tempat mereka tinggal melalui berperan dan meniru situasi-situasi yang sudah pernah mereka lihat sebelumnya di sekeliling mereka. Hal itu membanntu mengembangkan imajinasi anak, yang erat kaitannya dengan perkembangan intelektual.

"Karena setiap anak berhak untuk mengembangkan potensi keunikan masing-masing, yuk selagi kesempatannya masih banyak kita beri ruang bagi anak kita bermain seluas-luasnya," demikian Lintang.




Mengapa Mengasuh Anak Sekarang Jauh Lebih Sulit Dibandingkan Dulu?

Sebelumnya

Mata Ibu, Silvia Menjadi Komentator Bola bagi Anaknya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting