DIVONIS terinfeksi Covid-19, wabah penyakit yang sudah merenggut ribuan jiwa manusia di dunia, adalah hal yang sangat menakutkan. Panik, terpuruk, gemetar, itulah yang dirasakan setiap pasien yang dinyatakan positif Corona.
Tak terkecuali empat pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wongsonegoro, Semarang, Jawa Tengah. Tapi tekad mereka untuk sembuh, dukungan keluarga serta doa yang tiada henti, membuat mereka mampu membebaskan diri dari virus mematikan ini.
Salah satu pasien, Lisa (50) bercerita bagaimana ia bisa kuat melawan virus Corona. Dimulai saat dirinya datang ke RSUD Wongsonegoro pada 17 Maret 2020 dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Ia berinisiatif untuk memeriksakan diri, karena memiliki gejala mirip Covid-19.
Dan benar, setelah dirawat selama 10 hari, Lisa dinyatakan positif terinfeksi. "Saya down, mental saya terpuruk. Karena Corona, seolah hidup saya berakhir," kata perempuan asal Kota Semarang itu saat konferensi pers di RSUD Wongsonegoro Semarang, Selasa (31/3) kemarin.
Namun Lisa tidak mau berlama-lama terpuruk. Ia mencoba membangkitkan semangat untuk sembuh. "Tiap pagi saya berdoa dan membangkitkan diri. Saya yakinkan saya sehat, saya kuat, saya sembuh. Itu membuat saya imunitas tubuh semakin kuat dan sehat, sehingga pagi ini saya sembuh," ucap dia.
Dorongan semangat dari keluarga, teman, dan dokter, tidak dipungkirinya ikut berpengaruh dalam kesembuhan. "Tanpa mereka, mungkin saya sudah tidak tahu bagaimana kondisi saya sekarang," akunya.
Pun dengan Muyin, pasien asal Rembang yang juga mencoba membangkitkan semangat diri untuk sembuh. "Saya yakin saja untuk bisa sembuh. Dan saya tak pernah berpikiran virus ini bisa membunuhku. Dan saya percaya, tenaga medis mampu menyembuhkan saya," tegas Muyin.
Dia terinfeksi usai pulang dari Bali. Menurut Pria 28 tahun itu, ia merasakan gejala tidak enak badan, demam tinggi, dan batuk. Awalnya ia memeriksakan diri ke salah satu rumah sakit di Rembang, namun langsung dirujuk ke RSUD Wongsonegoro lantaran gejalanya sama dengan Corona.
Selain Muyin dan Lisa, Lastri yang asal Kabupaten Semarang dan Sutan Nurbaiti warga Kabupaten Kendal, juga dinyatakan sembuh dari Corona. "Kami sangat bersyukur dan terima kasih pada tenaga medis," kata Lastri yang diamini Sutan.
Kesembuhan empat pasien secara bersamaan ini merupakan karunia luar biasa. Menurut Direktur RSUD Wongsonegoro dr Susi Herawati, tidak ada obat khusus yang dipakai untuk kesembuhan itu. Tim media hanya berusaha meningkatkan imunitas tubuh pasien.
"Pasien harus tetap tenang dan ceria. Kami berikan perhatian dengan penuh suka cita, sehingga menambah imunitas ketahanan tubuhnya. Ini mempercepat penyembuhan," aku Susi.
Selain itu, mereka diberi waktu istirahat yang cukup, makanan sehat, sayuran, vitamin, serta obat antiviral oseltamivir, yaitu obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi virus influenza tipe A (misalnya flu burung).
Baik Lisa, Muyin, Lastri dan Sutan dinyatakan sembuh usai menjalani tes SWAB dan Senin (30/3) hasilnya negatif sebanyak dua kali. Meski sudah negatif, keempatnya tetap dalam pengawasan rumah sakit selama 14 hari ke depan.
Diketahui, saat ini pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Wongsonegoro tersisa satu orang. "Bagi masyarakat yang merasa punya gejala dan ingin mengikuti rapid test, dapat mengisi form online yang disediakan rumah sakit Pemkot Semarang," ujar Susi.
KOMENTAR ANDA