Petugas rumah sakit di Rumania/Net
Petugas rumah sakit di Rumania/Net
KOMENTAR

MINIMNYA alat pelindung diri (APD) dialami semua negara yang memiliki angka kasus virus corona. Di Rumania kekurangan APD dikeluhkan tim medis, mereka sangat khawatir bertugas tanpa alat pelindung yang memadai.

Tim medis itu pun berbicara di televisi setempat mengeluhkan keadaan mereka yang bekerja tanpa alat pelindung. Mereka sangat khawatir, meminta bagi siapa saja yang dapat membantu mereka.

Puluhan tim medis juga telah menggelar aksi protes kepada pihak rumah sakit. Sebagian bahkan merasa tak sanggup lagi bekerja tanpa alat pelindung sehingga memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan.

Salah satu rumah sakit di negara yang termasuk negara miskin di Uni Eropa, RS Ramnicu Sarat, sudah benar-benar kehabisan APD.

"Kami tak ada sarung tangan, masker," ujar seorang petugas medis di rumah sakit rujukan virus coron itu. "Semua dilakukan dengan seadanya," lanjutnya.

Pihak rumah sakit hanya menjanji saja sejak minggu lalu.

"Kami dijanjikan peralatan, tapi kapan itu akan tiba," katanya, melansir AFP, Kamis (2/4).

Semakin hari banyak tim medis yang akhirnya mundur dari pekerjaan mereka.

Pada pekan lalu, ada 10 perawat dan satu petugas medis unit perawatan intensif ICU di wilayah Hunedoara telah berhenti dari pekerjaannya.

Kemudian rumah sakit lainnya di kota Timisoara, Rumania barat, 13 staf medis mundur pada Selasa (31/3) waktu setempat.

Kondisi ini sangat memprihatinkan, di saat negara membutuhkan banyak tim medis untuk membantu penanganan virus corona. Namun, negara yang termasuk negara miskin di Uni Eropa itu tidak dapat memenuhi kebutuhan APD.

Pemerintah Rumania pernah telah berjanji untuk menyediakan lebih banyak APD bagi para petugas medis. Ketersediaan pasokan dengan kebutuhan tidak seimbang, sebab semakin hari semakin banyak korban virus corona di negara itu.

Hingga Rabu (1/4) Rumania mencatat lebih dari 2.450 kasus infeksi virus corona. Dari jumlah itu, sekitar 300 di antaranya adalah petugas medis. Rumania juga telah mencatat angka kematian hingga 86.

Presiden Rumania, Klaus Iohannis, menenangkan para petugas medis dalam sebuah pernyataan persnya.

"Hari-hari mendatang akan lebih berat, namun kami akan melakukan yang terbaik untuk memberikan Anda alat pelindung," katanya.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News