VIRUS corona telah membuat banyak orang tersadar akan pentingnya menjaga kebersihan.
Tak hanya badan, kebersihan pakaian juga harus jadi perhatian utama.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa Covid-19 dapat bertahan hidup di berbagai permukaan, termasuk pakaian, untuk jangka waktu lama mulai dari jam hingga hari.
Untuk itu, sangat disarankan langsung mengganti pakaian setelah bepergian keluar di tengah wabah. Hal tersebut penting dilakukan karena pakaian yang kita kenakan saat bepergian bisa saja tertempel virus.
Ryan Merszei, seorang manajer umum layanan pembersihan salah satu binatu di Hong Kong mengatakan, tak seperti kulit manusia, kain memiliki banyak lapisan serat sehingga tak cukup jika hanya dibersihkan di bagian permukaannya saja.
“Mencuci pakaian harus dengan proses yang mendalam, seperti mencuci basah dengan deterjen atau dry-cleaning, ”kata Ryan Merszei, seperti dilansir dari SCMP, Kamis (2/4).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyarankan untuk mencuci pakaian dengan air hangat.
Hal itu sejalan dengan pernyataan NHS (National Health Service) yang mengatakan agar mencuci dengan air hangat dengan suhu 40-60 derajat celcius dengan detergen berkualitas baik.
Namun, jika tidak bisa langsung mencuci pakaian, maka cara terbaiknya adalah dengan menyimpannya di kantong yang bersih atau keranjang untuk nanti dicuci. Kemudian, pastikan tidak lupa mencuci bersih keranjang setelah kosong.
CDC juga menyarankan agar tidak mengibaskan cucian kotor, karena dikhawatirkan hal tersebut dapat menyebabkan penyebaran virus melalui udara.
Bagi mereka yang tidak memiliki mesin cuci, ada metode lain seperti mencuci dengan tangan, meskipun dalam hal ini airnya harus sepanas mungkin.
Steamer atau mesin uap juga dapat digunakan untuk membersihkan pakaian dan dipercaya dapat membunuh sebagian besar virus flu, dengan menyetel suhu di atas 75 derajat Celcius atau setara 176 fahrenheit.
"Sejauh ini bukti menunjukkan, lebih sulit untuk menghilangkan virus di permukaan lunak (seperti kain) daripada permukaan keras yang sering disentuh, seperti tombol lift atau gagang pintu," ujar Lisa Maragakis, Direktur Pencegahan Infeksi Johns Hopkins.
Namun demikian, tidak semua pakaian harus diperlakukan demikian. Itu hanya berlaku untuk pakaian yang digunakan saat keluar dari rumah. Dan jangan lupa untuk selalu mencuci tangan seusai aktifitas mencuci baju.
KOMENTAR ANDA