PASCA virus corona atau Covid-19 mewabah, muncul banyak imbauan dari sejumlah organisasi dunia hingga pemerintah sejumlah negara agar warga membiasakan diri berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 10 hingga 15 menit.
Namun, benarkan desas-desus yang menyebut bahwa berjemur di bawah sinar matahari bisa membunuh virus corona?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejauh ini menegaskan bahwa belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa sinar matahari dapat mencegah penularan virus corona atau membunuh virus itu secara langsung.
Sementara itu, Profesor Sally Bloomfield dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, seperti dimuat Hello Sehat, menegaskan bahwa untuk membunuh virus, dibutuhkan temperatur sangat tinggi, yakni sekitar 60 derajat celcius.
Suhu tersebut sangat panas sehingga tidak akan bisa ditolelir oleh kulit manusia. Sehingga, dengan kata lain, berjemur di bawah sinar matahari tidak efektif membunuh virus corona.
Meski demikian, bukan berarti berjemur di bawah sinar matahari pagi tidak memiliki manfaat.
Paparan sinar matahari dapat membantu tubuh memproduksi vitamin D secara alami. Vitamin D merupakan vitamin yang cukup penting bagi tubuh.
Selain itu, berjemur di bawah sinar matahari juga membantu Anda mengurangi depresi. Kenapa? Karena sinar matahari membantu tubuh melepaskan hormon serotonin. Hormon serotonin sendiri adalah neurotransmitter yang ada di otak dan usus, dan terkait dengan kesehatan mental. Hormon ini juga berfungsi untuk membantu mengatur tidur, nafsu makan, dan mood seseorang.
Manfaat lainnya dari berjemur di bawah sinar matahari adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imun dan membantu tubuh melawan penyakit. Imun tubuh yang baik adalah kunci utama agar tubuh terhindar dari infeksi virus corona.
KOMENTAR ANDA