Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

MASA kritis seperti yang sedang terjadi saat ini, ketika virus corona atau Covid-19 mewabah di Indonesia, bukan tidak mungkin memicu kecemasan dan stres bagi orang dewasa.

Pasalnya, banyak kegiatan ekonomi terhambat. Selain itu, aktivitas lebih banyak difokuskan di dalam rumah, seperti bekerja dari rumah dan belajar dari rumah.

Pemerintah pun mengimbau warga untuk melakukan karantina mandiri di rumah demi mencegah penularan virus corona lebih lanjut.

Hal itu sudah berlangsung sejak pertengahan bulan Maret lalu dan belum jelas kapan akan berakhir, mengingat belum ada penurunan dari jumlah infeksi virus corona di Indonesia.

Kondisi tersebut sangat berpotensi menyebabkan stres, terutama pada orang dewasa yang sudah berkeluarga. Karena ada tekanan ekonomi, sosial, dan juga emosional yang muncul di tengah wabah virus corona saat ini.

Selain itu, setiap anggota keluarga akan lebih cenderung menghabiskan waktu bersama di satu tempat yang sama dalam jangka waktu yang lama.

Karena itulah, sebagai orang dewasa yang sudah berkeluarga, kita sebaiknya bijak dalam bersikap agar jangan sampai masa karantina mandiri di rumah selama wabah virus corona justru memicu masalah atau konflik di dalam rumah tangga.

Psikolog Prapti Leguminosa, M.Psi., dalam seminar parenting virtual yang sigelar oleh Yayasan Pendidikan Avicenna Prestasi pada Rabu sore (2/4), menjelaskan bahwa kondisi stres atau jenuh dalam rumah tangga yang muncul selama masa karantina mandiri di tengah wabah virus corona saat ini merupakan hal yang wajar.

Meski begitu, jelasnya, kita harus bisa lebih menyadari kondisi tersebut dan mengendalikannya agar jangan sampai berujung pada konflik.

"Pahami bahwa kita semua, suami, istri, anak atau anggota keluarga lain yang berada di satu rumah, sama-sama berada dalam kondisi jenuh. Karena itu, kita juga harus bisa lebih mengenal, apa sih kondisi atau faktor yang berpotensi memicu kita untuk marah-marah atau bad mood? Kenali dulu faktor-faktor itu lalu kemudian sebisa mungkin hindari atau berdamai dengan itu," jelasnya.

Selain itu, sambung Prapti, gunakan bahasa serta gestur yang baik ketika kita hendak menyampaikan keinginan atau perasaan kita, terutama kepada pasangan.

"Misal, kita sedang dalam kondisi capek setelah seharian mengurus anak, lalu ingin suami membuatkan makan malam. Sampaikan itu dengan bahasa dan gerak tubuh sebaik mungkin. Pahami bahwa mungkin, pasangan Anda juga sedang dalam kondisi tidak baik atau bad mood, sehingga, cara untuk bisa menyentuh hatinya agar bisa mengerti perasaan dan keinginan Anda, adalah dengan bahasa yang baik, lebut serta gerak tubuh yang baik," sambung Prapti.

Hal lain yang juga harus diperhatikan untuk menghindari konflik rumah tangga adalah dengan menyampaikan masalah atau keinginan secara spesifik serta tidak lupa memberikan apresiasi.

"Contoh, suami terlalu lama bermain game di ponsel. Anda sebagai istri ingin meminta bantuan agar dia menemani anak bermain. Ungkapkan itu dengan baik dan spesifik. Katakan padanya, bahwa apa yang Anda tidak sukai bukan karena suami Anda bermain game, tapi karena dia bermain game terlalu lama. Sehingga Anda meminta suami untuk berhenti sejenak dan memberikan waktunya untuk menemani anak bermain," ujarnya.

"Setelah itu, jangan lupa memberikan apresiasi jika suami Anda mau memahami Anda. Sampaikan dengan ucapan atau bisa juga dengan perbuatan sederhana, seperti membuatkannya teh sambil mengucapkan terimakasih," terang Prapti.

Lebih lanjut dia menekankan bahwa kondisi krisis seperti masa wabah virus corona saat ini memang merupakan masa yang berat bagi banyak rumah tangga. Karena itu, penting bagi setiap anggota keluarga untuk mendukung satu sama lain untuk saling menguatkan, dan bukan justru menciptakan konflik baru yang memperumit keadaan.

"Kondisi wabah virus corona ini sudah di luar kendali kita. Apa yang bisa kita lakukan adalah mengatur apa yang bisa kita kendalikan, seperti menjaga keharmonisan dan kekompakan rumah tangga," tutupnya.




Masakan Mudah Gosong, Sudahkah Bunda Lakukan 6 Langkah Ini?

Sebelumnya

Tips Menikmati Akhir Pekan ‘Anti-Boring’ Bersama Keluarga

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Family