BUKAN Jepang namanya jika tanpa inovasi dan kreativitas. Pekan ini, otoritas di Bandara Narita Jepang menyediakan "hotel dadakan" di area bandara bagi penumpang dari luar negeri yang mungkin terpaksa tinggal di bandara sambil menunggu hasil tes virus corona atau Covid-19.
Meskipun penerbangan di Bandara Narita turun sangat tajam hingga menyebabkan pihak bandara menutup salah satu landasan pacu, namun pesawat dari dan ke luar negeri masih terbang dan mendarat di bandara tersebut.
Penumpang dari sejumlah negara pun masih keluar-masuk bandara, meski jumlahnya merosot drastis.
Demi mencegah penularan virus corona lebih lanjut, pemerintah Jepang mengharuskan para penumpang yang datang ke Jepang lewat Bandara Narita untuk melakukan tes virus corona sebelum mereka bisa pulang.
Hasil tes itu sendiri bisa diketahui paling cepat enam jam. Namun, karena banyak orang yang dites, maka durasi untuk mengetahui hasil tes bisa lebih lama.
Mereka yang dites dilarang untuk meninggalkan bandara jika hasil tes belum keluar. Karena itu, selama menunggu hasil tes, mereka terpaksa menghabiskan waktu di dalam bandara.
Untuk mengakomodir hal tersebut, pihak bandara menyediakan hotel dadakan untuk tempat istirahat para penumpang. Hotel dadakan itu berupa tempat tidur yang dibuat dari kardus dan disekat serta dibuat jarak berjauhan antara satu kasur dengan kasur lainnya. Tempat tidur itu juga dilengkapi dengan bantal dan selimut.
Tempat tidur dari kardus semacam ini sebenarnya bukan hal baru di Jepang. Tempat tidur kardus seperti ini dikembangkan untuk digunakan di pusat-pusat evakuasi selama bencana atau situasi darurat di negeri sakura.
"Ada fasilitas di dekat bandara untuk orang-orang untuk tinggal, sejauh yang saya tahu tempat tidur belum digunakan, atau jika mereka punya, itu hanya sebentar," kata seorang pejabat pemerintah Jepang anonim, seperti dimuat Channel News Asia (Senin, 13/4).
KOMENTAR ANDA