JABATAN adalah sesuatu yang semu dan bersifat sementara. Namuntanggungjawab yang disertainya merupakan amanah yang harus diemban dan dijalankan sebaik mungkin.
Pembahasan tersebut terungkap dalam Kajian Ma'rifatullah yang digelar oleh dai kondang KH. Abdullah Gymnastiar atau biasa disapa Aa Gym bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa waktu lalu.
Kajian Ma'rifatullah yang biasanya digelar di Masjid Daarut Tauhiid (DT) Bandung, kini dialihkan ke aplikasi digital seperti Zoom yang disiarkan langsung ke Youtube dan media sosial lainnya pekan lalu. Hal ini dilakukan karena saat ini tengah mewabah virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Kajian pekan kedua di bulan April ini, Aa Gym mengundang Anies Baswedan sebagai tamu khusus dalam kajian virtual tersebut.
Pada kesempatan itu, kedua tokoh tersebut membahas tema "Ujian Tauhid Seorang Pemimpin" . Sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta, Anies menuturkan bahwa baginya, kedudukan jabatan yang saat ini diemban hanya merupakan tugas dan fungsi sebagai khalifah di bumi, yang kelak akan berakhir dan diminta tanggung jawab di akhirat.
"Besok lusa juga berakhir. Tapi masya Allah, ini merupakan tugas dan fungsi saja sebagai makhluk Allah SWT yang dititipkan amanah menjadi pemimpin di DKI, yang kemudian hari dihadapan Allah SWT akan dipertanggungjawabkan," kata Anies.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, dalam menjalankan kepemimpinan, dia selalu bertawakal dan berpegang teguh kepada Allah SWT.
Bagi Anies, ini adalah kunci yang sangat optimal dibandingkan dengan materi atau teori tentang kepemimpinan yang sudah ada. Menurutnya, kepasrahan dalam menjalankan amanah yang diberikan Allah adalah pintu dari jalan keluar dari persoalan yang kerap dihadapi pemimpin.
"Allah itu Mahaadil dan selalu memberikan petunjuk. Saya selalu mendapatkan solusi yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan atau direncanakan. Saya rasa itu kasih sayang Allah. Maka, siapa pun harus dan wajib melibatkan Allah dalam sebuah proses. Bukan hanya bagi pemimpin," tutur Anies, seperti dimuat dalam situs resmi Daarut Tauhid.
Selain itu, kunci menjadi seorang pemimpin yang berhasil atau sukses lainnya, lanjut Anies, adalah selalu meminta doa ibu. Menurutnya, doa ibu adalah energi yang besar dalam mengatasi setiap dinamika yang dihadapi di DKI.
"Saya selalu sempatkan menelepon ibu saya yang ada di Yogyakarta. Saya selalu meminta didoakan agar hari-hari saya bisa lancar dan dimudahkan Allah," demikian Anies
KOMENTAR ANDA