Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern/Net
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern/Net
KOMENTAR

SELANDIA Baru tidak main-main dalam menangani pandemi virus corona atau Covid-19. Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern bahkan mengumumkan bahwa dia dan jajaran menterinya akan memangkas gaji mereka sebesar 20 persen selama enam bulan ke depan.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan mereka yang terkena dampak dari wabah coronavirus.

Ardern menyebut, penting bagi para politisi yang dibayar paling tinggi oleh pemerintah untuk menunjukkan kepemimpinan dan solidaritas dengan para pekerja di garis depan dan mereka yang kehilangan mata pencaharian mereka akibat pandemi virus corona.

Dengan demikian, pemotongan gaji akan mengurangi gaji Ardern sebesar 47.104 dolar AS. Sementara para menteri kabinetnya, masing-masing akan menerima potongan gaji sebesar 26.900 dolar Selandia Baru, sementara gaji wakil perdana menteri Winston Peters akan dipotong sebesar 33.473 dolar AS.

"Jika ada waktu untuk menutup kesenjangan antara kelompok orang di Selandia Baru dalam posisi yang berbeda, sekaranglah saatnya. Saya bertanggung jawab atas cabang eksekutif dan di sinilah kami dapat mengambil tindakan, ini tentang menunjukkan solidaritas pada saat dibutuhkan Selandia Baru," tegas Ardern, seperti dimuat The Guardian (Rabu, 15/4).

Ardern sendiri mengakui, pemotongan gaji itu tidak akan memengaruhi posisi fiskal pemerintah secara keseluruhan, namun paling tidak dia melakukan bagiannya.

"Ini selalu hanya akan menjadi pengakuan atas pukulan yang akan diambil oleh banyak warga Selandia Baru saat ini," aku Ardern.

Diketahui bahwa Selandia Baru telah melakukan penguncian nasional atau lockkdown selama tiga pekan belakangan. Hal itu berarti, tidak ada yang diizinkan meninggalkan rumah mereka kecuali untuk kebutuhan atau jeda singkat mencari udara segar.

Saat ini ada lebih dari 1.300 orang yang telah terinfeksi virus corona di negara tersebut dengan sembilan kasus kematian. Mereka yang meninggal dunia seluruhnya adalah lansia dengan kondisi kesehatan lain yang dimiliki.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News