Bazar Ramadhan di Malaysia/Net
Bazar Ramadhan di Malaysia/Net
KOMENTAR

MALAYSIA melarang digelarnya bazar ramadhan tahun ini akibat pandemi virus corona atau Covid-19 yang masih menghantui.

Bazar semacam itu biasanya marak digelar di banyak wilayah di negeri jiran tersebut selama bulan ramadhan, terutama ketika jelang berbuka puasa.

Meski begitu, warga Malaysia masih bisa mengikuti e-bazar atau bazar secara online dengan sistem belanja online dan pengantaran oleh kurir.

Perdana Menteri Malaysia beserta kabinetnya menyetujui hal tersebut.

Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob menegaskan, semula pemerintah mempertimbangkan konsep pesanan dan kemudian mengambil serta drive-thru. Namun konsep itu pun dieliminir karena akan mengacaukan upanya menjaga jarak sosial.

"Jika konsep seperti drive-thru diperkenalkan, saya percaya banyak orang akan keluar pada saat yang sama, menghasilkan sejumlah besar (kendaraan di jalan)," ujarya, seperti dimuat Channel News Asia (Rabu, 15/4).

Hal senada juga diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Ismail Sabri. Dia mengatakan bahwa konsep tersebut akan mempersulit penegakan aturan karena orang akan memiliki lebih banyak alasan untuk meninggalkan rumah.

Akhirya, pemerintah pun memutuskan segala bentuk bazar atau pasar ramadhan akan ditiadakan dan bahkan dilarang kecuali bazar online, dengan sistem pemesanan online dan pengantaran oleh kurir.

Sementara itu di Johor, Sultan Ibrahim Iskandar mendukung penuh keputusan tersebut.

Dia mengatakan, banyak orang yang saat ini berada di garis terdepan yang bekerja tanpa lelah untuk memerangi infeksi virus corona.

"Saya khawatir jika bazar ramadhan diperbolehkan, akan ada kemacetan lalu lintas sehingga akan semakin membebani personel penegak yang bertugas," ujarnya.

Sultan Ibrahim meminta orang-orang di negara bagian selatan untuk tetap sabar dan bertahan dalam masa-masa sulit ini.

"Kesabaran adalah bagian dari iman (Muslim). Harap bersabar dan jangan menentang MCO (pembatasan gerak nasional). Pastikan Anda hanya keluar saat diperlukan," tegasnya.

"Saya juga mengurung diri (di rumah) dan tidak pergi ke mana-mana, jadi saya mengerti ketidaknyamanan karena tidak bisa melakukan rutinitas sehari-hari," tambahnya.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News