SEKITAR 10 ribu anak pra-sekolah atau PAUD di Singapura kembali belajar di sekolah mereka pada hari ini (Kamis, 16/4).
Badan Pengembangan Anak Usia Dini (ECDA) Singapura dalam sebuah pernyataan menjelaskan, ini adalah bagian dari layanan pra-sekolah yang terbatas selama periode "pemutus wilayah" di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 di Singapura.
EDCA menjelaskan, jumlah tersebut hanya sekitar 5 persen dari semua anak yang terdaftar di pra-sekolah di Singapura.
Untuk diketahui, Singapura memberlakukan upaya pemutusan mata rantai penyebaran virus corona, salah satunya adalah dengan menangguhkan layanan umum serta menutup sekolah hingga tanggal 4 Mei mendatang.
Meski begitu, seperti dimuat Channel News Asia, pemerintah mengizinkan sejumlah sekolah untuk menyediakan layanan terbatas bagi anak-anak dari orang tua yang bekerja di layanan penting dan darurat di tengah pandemi virus corona saat ini, seperti perawatan kesehatan.
Banyak dari mereka yang kesulitan menemukan alternatif untuk bisa tetap bekerja karena tidak ada yang menjaga sang buah hati.
Karena itu, ECDA mengakomodir kebutuhan tersebut dengan cara memberikan layanan terbatas sekolah bagi siswa pra-sekolah. Beberapa dari mereka memerlukan layanan terbatas hanya pada hari atau periode tertentu.
Sebanyak 10 ribu anak pra-sekolah yang mulai kembali ke sekolah pekan ini tersebar di lebih dari 1.200 pra-sekolah di Singapura.
Untuk menghindari kemungkinan penularan virus corona, anak-anak dan staf serta guru diharuskan memenuhi syarat dan kriteria kesehatan.
KOMENTAR ANDA