RADEN Ajeng (RA) Kartini tidak hanya pahlawan bagi perempuan Indonesia. Buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" yang ditulisnya ternyata memiliki banyak pesan moral yang bisa dijadikan penyemangat.
Jika Bunda dalam keadaan letih dan kurang semangat karena situasi seperti sekarang ini, beberapa kutipan RA Kartini ini agaknya bisa jadi referensi untuk membangkitkan kembali semangat.
1. Bunda, jangan lupa bahagiakan diri Bunda dan tebarkan manfaat seluas-luasnya. Seperti kata RA Kartini:
"Saya ingin berkenalan dengan seorang gadis modern, yang berani, yang dapat berdiri sendiri. Yang selalu bekerja tidak hanya untuk kepentingan dan kebahagiaan dirinya sendiri saja, tetapi juga berjuang untuk masyarakat luas, bekerja demi kebahagiaan banyak sesama manusia".
2. Bunda, terus bergerak menebar manfaat. Terapkan semangat RA Kartini untuk menebar manfaat tanpa memandang suku, agama, dan rasnya. Seperti kata RA Kartini:
"Bagi saya, hanya ada dua macam kemungkaran, peningkatan fikiran (fikroh) dan kemungkaran budi (akhlak). Tidak ada manusia yang lebih gila dan bodoh menurut persepsi saya dari pada melihat orang membanggakan asal keturunannya. Apakah berarti sudah beranak sholil orang yang bergelar macam Graaf atau Baron? Tidaklah dapat dimengerti oleh pikiranku yang picik ini".
3. Terkadang kita membutuhkan waktu yang lama dan tenaga yang tidak sedikit untuk mencapai tujuan. Terkadang kita juga bertanya, apakah akan sampai pada tujuan itu. Meski begitu, tetaplah berjuang, sekalipun kelak jika Tuhan menakdirkan kita tidak bisa mencapai tujuan, kita kembali dalam keadaan bahagia karena telah mengisi hari-hari dengan perjuangan. Seperti kata RA Kartini:
"Dan biarpun saya tiada beruntung sampai ke ujung jalan itu, meskipun patah di tengah jalan, saya akan mati dengan merasa berbahagia, karena jalannya sudah terbuka dan saya ada turut membantu mengadakan jalan yang menuju ke tempat perempuan Bumiputera merdeka dan berdiri sendiri".
4. Seringkali kita menjumpai mimpi-mimpi berguguran. Mungkin tentang sekolah yang terbentur dengan mengasuh anak, terpangkas ekonomi, atau ada prioritas lain yang lebih mendesak. Tapi, tetaplah bermimpi, Bunda. Karena dari mimpi yang redup itu akan menyalakan mimpi yang lebih matang dengan pondasi yang lebih kokoh. Seperti kata RA Kartini:
"Karena ada bunga mati, maka banyaklah buah yang tumbuh, demikian pula dalam hidup manusia bukan? Karena ada angan-angan muda mati, kadang-kadang timbullah angan-angan lain, yang lebih sempurna, yang boleh menjadikan buah".
5. Ketika Bunda sedang merasakan betapa gelapnya masalah yang sedang dihadapi, belum terlihat sepercik cahaya, tetaplah berpegangan pada tangan-Nya dan bergantung pada kasih-Nya. Dan sambutlah terang yang menyongsong setelah malam gelap gulita. seperti kata RA Kartini:
"Tetapi sekarang ini, kami tiada mencari pelipur hati pada manusia, kami berpegangan teguh-teguh pada tangan-Nya. Maka hari gelap gulita pun menjadi terang, dan angin ribut pun menjadi sepoi-sepoi".
KOMENTAR ANDA