INGGRIS mulai kewalahan menangani lusinan peti mati yang semakin hari semakin menumpuk di rumah sakit.
Rumah-rumah duka di Inggris sudah terlalu penuh tidak bisa menampung lagi, sebab peti masih yang ada harus menunggu antrean untuk pemakaman.
Pemerintah Inggris pun meningkatkan kapasitas kamar jenazah hingga 30 ribu ruang.
Sementara, pemerintah lokal harus melakukan penyesuaian dengan menyiapkan gedung-gedung di wilayahnya yang bisa digunakan sebagai lokasi penyimpanan peti mati sementara.
Gedung-gedung itu sebaiknya berada tidak jauh dari fasilitas milik Badan Pelayanan Nasional Kesehatan Inggris (NHS) ataupun tempat penyimpanan peti mati lainnya.
Masyarakat Inggris secara terbuka memberikan dukungan kepada NHS dan para stafnya yang saat ini sedang berjuang memerangi virus corona dan mengurusi banyak korban bahkan sampai ke pemakamannya.
Lokasi yang digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara jenazah salah satunya adalah Masjid Central Jamia Ghamkol Sharif di Small Heath, Birmingham.
Masjid itu membiarkan NHS menggunakan lapangan parkirnya sebagai tempat penyimpanan jenazah sementara, melansir Daily Mail, Senin (20/4).
Mereka bisa menyimpan hingga 150 jenazah dalam satu waktu. Tempat ini diyakini menjadi yang pertama untuk melakukan perubahan fungsi bangunan.
Masjid di wilayah Midlands Barat itu memasang tenda khusus penanganan Covid-19. Di dalamnya ada lima lemari es.
Penambahan ruang penyimpanan mayat di masjid ini seiring dengan tingkat kematian warga muslim akibat Covid-19 yang cukup tinggi.
"Kami melakukan ini karena tingginya kematian muslim akibat virus corona serta untuk orang-orang di wilayah Midland Barat," kata takmir masjid sekaligus relawan virus corona, Mohamad Zahid.
Jenazah-jenazah yang akan disimpan berasal dari rumah sakit dan akan dimasukkan lemari es sebelum dimakamkan secara Islami.
"Setiap kulkas bisa menyimpan 50 jenazah dan total keseluruhan terdapat ruang untuk 150 jenazah," sambung Zahid.
KOMENTAR ANDA