BEREDAR sebuah video kisah mengharukan seorang petugas mengenakan seragam Badan Pembina Desa (Babinsa) mengendarai sepeda motor berkeliling ke pelosok desa sambil menenteng paket-paket sembako berisi beras, air minum, buah, sabun, masker untuk disumbangsikan ke kaum papa dan miskin di pedesaan agar mampu memperoleh sesuap nasi dan air minum di tengah pageblug Corona.
Anak dan Ibu
Beredar pula dua video kisah menggetar sukma seorang anak dan seorang ibu rumah tangga. Video yang satu berkisah tentang seorang anak kecil memecah celengan dana yang dengan susah-payah ditabung untuk membeli sepeda idamannya dan video yang satu lagi berkisah tentang seorang ibu rumah tangga mengambil dana tabungan yang sebenarnya dipersiapkan untuk menunaikan Ibadah Haji.
Keduanya menyerahkan dana tabungan untuk diserahkan ke pemerintah setempat untuk disumbangsihkan ke sesama warga yang sedemikian miskin sehingga tidak mampu membeli sembako sebagai kebutuhan pokok dan utama untuk bertahan hidup di masa prahara Covid-19.
Milenial dan Filantrop
Terberitakan pula bahwa sekelompok anak muda yang lazim disebut sebagai kaum milineal dengan gelora semangat kemanusiaan sepi ing pamrih rame ing gawe bergotong royong menyelenggarakan aksi kemanusiaan Gemas (Gerakan Memakai Masker Gratis) dengan menetapkan target menghimpun lalu membagikan jutaan masker kain secara GRATIS untuk kesehatan rakyat Indonesia demi melawan pandemi COVID-19 ini.
Sementara para filantrop yang tergabung di Perhimpunan INTI (Perhimpunan Indonesia Tionghoa ) dari seluruh Indonesia bahu-membahu berbagi kasih berupa APD (Masker Earloop 3 Ply Face Mask Disposable (izin BNPB), masker kain non medis, 75 persen Alcohol Wipes Disinfection Wipes Sanitizing Antiseptic wipes, anti fog face shield mark-masker pelindung wajah dari droplet/bersin, Berrcom Infrared Non-Contact electronic, thermometer JXB-178, baju hazmat), sembako, nasi kotak dan lain-lain kepada para pahlawan kesehatan di gugus terdepan dan masyarakat yang paling menderita akibat angkara murka pageblug Covid-19.
Dan sebenarnya masih lebih banyak lagi kisah bakti kemanusiaan yang sedemikian banyak sehingga mustahil semua ditulis di ruang naskah sederhana yang terbatas ini.
Pahlawan Kemanusiaan
Pada hakikatnya para beliau yang masih memiliki nurani kemanusiaan di lubuk sanubari masing-masing sehingga begitu peduli jeritan penderitaan rakyat di masa prahara Corona itu layak disebut sebagai para pahlawan kemanusiaan tanpa jasa yang tidak memiliki pamrih apa pun kecuali memperoleh kesempatan mempersembahkan sumbangsih kemanusiaan bagi sesama manusia.
Para pahlawan kemanusiaan tanpa jasa tidak sekedar menghafal Pancasila namun berupaya mengejawantahkannya menjadi kenyataan sikap dan perilaku kemanusiaan yang adil dan beradab.
Para pahlawan kemanusiaan tanpa jasa membuat diri saya merasa bangga menjadi warga Indonesia. Semoga Yang Maha Welas Asih membalas budi baik para pahlawan kemanusiaan tanpa jasa berupa limpahan anugrah berkah kesehatan, kesejahteraan dan kebahagiaan. Amin.
Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan
KOMENTAR ANDA