IMBAUAN pemerintah agar warga mengenakan masker penutup mulut dan hidung ketika keluar rumah selama pandemi virus corona atau Covid-19 yang saat ini terjadi di Indonesia membawa masalah tersendiri bagi mereka yang tunarungu atau tuli.
Pasalnya, mereka kesulitan untuk melihat dan membaca gerakan bibir ketika orang yang mengenakan masker berbicara.
Kondisi itu disadari oleh sepasang suami-istri yang merupakan penjahit di Makassar. Karena itu, mereka mencoba mencari solusinya dengan membuat masker kain dengan plastik transparan di bagian mulut.
Mereka memproduksi masker kain transparan untuk membantu teman-teman yang tuli.
"Sejak pandemi dimulai, semua orang memakai masker wajah. Bagi orang tuli, kita tidak bisa mengerti apa yang orang lain katakan karena kita tidak bisa membaca bibir mereka," kata Faizah Badaruddin, yang membuat masker tersebut.
"Ada banyak kesalahpahaman," sambungnya, seperti dimuat Channel News Asia (Senin, 27/4).
Faizah bersama sang suami sehari-hari berprofesi sebagai penjahit. Mereka biasa menjahit bantal, seprei dan gorden untuk pelanggan.
Tetapi ketika pesanan surut di tengah pandemi, Badaruddin mencari video instruksional online untuk mengetahui cara membuat masker untuk tunarungu.
Sejak awal April, bisnis kecil mereka telah memproduksi ribuan masker transparan berabagi ukuran, kecil, sedang dan besar.
Masker-masker tersebut dijual dengan harga antara Rp 10.000 hingga 15.000.
KOMENTAR ANDA