Jaya Suprana/Net
Jaya Suprana/Net
KOMENTAR

TIM relawan kemanusiaan Partai Solidaritas Indonesia pada saat sedang turun ke jalan-jalan ibukota sempat bertemu seorang ibu hamil tua.

Awalnya tim relawan PSI prihatin melihat 3 bocah cilik yang setiap hari duduk di emperan jalan. Anak-anak ini beberapa hari diberikan roti dari para donatur. Setelah beberapa kali bertemu, barulah diketahui bahwa ternyata ibu mereka sedang hamil 9 bulan dan seluruh anggota keluarga terpaksa menjadi tunawisma karena tidak sanggup lagi bayar kontrakan.

Mengharukan bagaimana tim relawan dengan sumber dana sangat terbatas kemudian berhasil gotong-royong menghimpun dana untuk menyewa tempat kontrakan untuk sang Ibu dan anak-anak.

Sementara kisah derita warga tidak memiliki tempat tinggal di tengah anjuran tetap tinggal di rumah setiap hari bertambah banyak, sehingga mustahil semua dikisahkan pada ruang terbatas naskah sederhana ini.

Kemanusiaan

Saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada para relawan dan pejuang kemanusiaan yang telah terbukti berusaha mewujudkan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab menjadi kenyataan bakti-kemanusiaan.

Para beliau tidak menunggu apa yang pemerintah bisa lakukan, tetapi langsung swadaya melakukan bakti-kemanusiaan bagi rakyat Indonesia yang sedang sangat menderita dalam menghadapi kemelut prahara corona.

Bukan berdasar survei atau statistik namun berdasar kenyataan kehidupan di lapangan memang dapat diyakini bahwa kelompok paling menderita lahir-batin pada masa pagebluk Covid-19 adalah masyarakat miskin dan papa yang kehilangan lapangan kerja, kesempatan mencari sesuap nasi dan seteguk air minum sampai bahkan tidak memiliki tempat berteduh dari terik sinar matahari dan air hujan.

Demi memutus mata rantai penelunalaran virus corona dengan stay at home memang bisa dilakukan oleh warga yang punya home, namun mustahil dilakukan para warga yang tidak punya home.

Setelah 75 tahun merdeka, belum semua warga bisa menikmati nikmatnya kemerdekaan Indonesia. Masih ada warga tidak memiliki tempat berteduh, sehingga terpaksa bermukim di kolong jembatan, kolong jalan layang atau bahkan kolong langit dengan atap sang langit sendiri.

Kesetiakawanan Sosial

Syukur alhamdullilah, masyarakat Indonesia memiliki semangat kesetiakawanan sosial cukup tinggi, terbukti begitu banyak relawan kemanusiaan dari berbagai lapisan sosial-ekonomi serta lintas batas politik dan SARA secara sukarela mempersembahkan sumbangsih kemanusiaan kepada sesama warga Indonesia yang paling menderita akibat malapetaka corona.

Kesetiakawanan sosial bangsa Indonesia merupakan enerji positif dan konstruktif yang mempersatukan bangsa Indonesia dalam pertempuran semesta melawan angkara murka Covid-19.

Dengan penuh kerendahan hati saya bersujud memanjatkan doa permohonan perkenan Yang Maha Kasih senantiasa melimpahkan Anugrah Kekuatan Lahir dan Batin kepada segenap warga Indonesia demi berjaya dalam kebersamaan perjuangan melawan pagebluk corona. Amin.

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan




Viral, Seorang Terapis Diduga Lakukan Kekerasan kepada Anak Penyandang Autisme

Sebelumnya

Menggratiskan Tes PCR Pasti Mampu Jika Mau

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Jaya Suprana