Pangeran Sultan bin Salman yang menjalankan misinya saat 1985/Net
Pangeran Sultan bin Salman yang menjalankan misinya saat 1985/Net
KOMENTAR

PANGERAN Sultan bin Salman yang merupakan anak dari Raja Salman adalah astronot muslim dan Arab pertama di dunia. Bahkan ketika menjalankan misinya 35 tahun lalu, ia tetap berpuasa Ramadhan di luar angkasa.

Dalam bukunya yang berjudul "Seven Days in Space", Sultan mengungkapkan pengalamannya saat menjalankan misi di tengah bulan Ramadhan.

Dimuat Anadolu Agency, Kamis (30/4), ia dan tujuh awak lainnya, termasuk astronot dari Amerika dan Prancis, menjalankan misi luar angkasa dengan pesawat ulang-alik yang diluncurkan pada 17 Juni 1986. Itu adalah hari ke-29 Ramadhan.

Meski fatwa almarhum Mufti Kerajaan, Syekh Abdulaziz bin Baz menyatakan Sultan dibebaskan untuk puasa selama perjalanan, ia ternyata tetap berpuasa.

Puasa hari pertamanya adalah ketika ia berada di ketinggian 387 km di atas permukaan bumi atau di atas American Space Shuttle Discovery. Pada saat itu Sultan mengaku merasa lelah karena kurang tidur. Pasalnya dalam kondisi tanpa gravitasi, sulit untuk mendapatkan tidur penuh yang normal.

Ia kemudian berbuka berdasarkan perhitungan kalender Florida. Buka puasa pertamanya di luar angkasa adalah ayam asam manis.

Sultan mengungkapkan, untuk berpuasa di luar angkasa tidak lah lebih sulit daripada shalat di pesawat ulang alik.

"Anda harus memasang kaki anda di dalam pengikat khusus untuk berdiri kokoh di dalam pesawat ulang-alik, karena gravitasi nol," ungkap Sultan dalam bukunya.

“Sujud tidak mungkin, hanya sebagian saja yang mungkin. Juga, pada suasana ini, sujud menyebabkan pusing," tambahnya.

Meski begitu, Sultan ternyata berhasil mengkhatamkan Al Quran hanya dalam waktu lima hari selama di luar angkasa.

“Allah memberi saya berkah untuk membaca seluruh Quran dalam lima hari. Setelah melakukan tugas harian saya termasuk eksperimen ilmiah, fotografi, dan tindak lanjut dari peluncuran Arabsat, saya mendedikasikan sebagian besar waktu luang saya untuk membaca Quran," ujar Pangeran Arab Saudi itu.

Usaha Sultan untuk berpuasa juga diapresiasi oleh kru lainnya. Bahkan kru yang seharusnya tidur memutuskan untuk menemaninya saat berbuka puasa.

Pada saat itu, Sultan sendiri memiliki misi untuk Arabsat, Organisasi Komunikasi Satelit Arab.




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur