Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

BANYAK orangtua menginginkan anaknya sudah mulai berpuasa sejak dini. Namun, sebenarnya kapan waktu yang tepat bagi anak untuk belajar puasa?

Dari sisi medis, dokter spesialis anak yang juga konsultan nutrisi metabolik, Cut Nurul Hafifah mengatakan bahwa orangtua idealnya bisa mulai mengajarkan anak berpuasa ketika berusia di atas 7 tahun.

"Pada usia ini dampak kesehatan yang tidak diinginkan akibat berpuasa semakin jarang ditemui," kata Nurul.

Dia menjelaskan, semakin kecil usia anak, maka cadangan glikogen yang dimilikinya semakin sedikit. Hal ini membuat bayi dan balita lebih berisiko mengalami hipoglikemia atau berkurangnya kadar gula dalam tubuh.

Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta ini juga menjelaskan, anak di bawah 7 tahun merupakan kelompok yang lebih berisiko mengalami hipoglikemia apabila berpuasa.

"Selain itu kelompok usia ini lebih rentan mengalami kekurangan cairan. Perubahan pola tidur akibat bangun sahur juga dapat berdampak pada kemampuan di sekolah," ujarnya.

"Bila anak sudah lebih besar, ketika memasuki usia remaja, risiko hipoglikemia akan semakin berkurang. Mereka sudah lebih mampu menahan lapar dan haus," kata Nurul.

Untuk itu, Nurul merekomendasikan orangtua untuk mengajarkan anak berpuasa dari makanan padat terlebih dahulu. Bolehkan mereka untuk tetap minum air untuk menghindari kekurangan cairan, terutama bila cuaca panas.

Selain itu, cobalah untuk ajak anak melakukannya selama 6 jam terlebih dulu mulai dari bangun pagi hingga jam 12 siang.

"Dengan pola seperti ini, anak belajar menahan lapar dari makanan yang sehari-hari dimakan. Selanjutnya, Anda dapat mulai mengajarinya untuk menahan haus. Umumnya anak masih dapat menoleransi tidak minum air selama 2 sampai 4 jam," jelasnya.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health