DI situasi pandemi seperti saat ini, dibarengi dengan menjalankan puasa di Bulan Ramadan, sistem imunitas tubuh seseorang benar-benar diuji. Makanan yang bergizi dan berkualitas sangat diperlukan. Pun dengan dukungan berbagai macam suplemen, penting meningkatkan kekebalan.
Menurut dr Davrina Rianda, imunitas tubuh atau kekebalan tubuh adalah suatu mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan mikroorganisme yang menyerang tubuh manusia. Sistem imunitas ini sangat krusial, lantaran mempengaruhi kesehatan tubuh.
“Kekebalan tubuh ini ada bermacam-macam, yaitu kekebalan tubuh yang tidak spesifik atau bawaan, seperti kulit kita yang fungsinya menahan panas. Dan yang kedua imunitas spesifik atau dikenal dengan antibodi. Nah, antibodi ini nantinya memilih mana yang bagus dipertahankan di tubuh dan mana yang harus dibuang,” papar dr Davrina saat Live Streaming acara Muslimah Creative Stream Fest (MCSF) 2020, Jumat (8/5).
Sistem kekebalan tubuh ini antara satu dengan yang lain sangat berbeda. Hal itu dikarenakan adanya beberapa pengaruh. Yang pertama adalah usia. Anak-anak cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang rentan. Namun seiring mereka beranjak dewasa, sistem kekebalan tubuh itu menjadi lebih matang.
Yang kedua adalah jenis kelamin. Diketahui, laki-laki lebih rentan mengalami penyakit jantung. Sedangkan wanita, lebih mudah terserang penyakit auto imun dan kencing manis.
Selanjutnya adalah gaya hidup, pemilihan gizi, pola makan, pola hidup seperti kebiasaan merokok, olahraga dan sebagainya. Dan terakhir, imunitas tubuh seseorang sangat dipengaruhi oleh penyakit penyerta yang diderita.
“Saat covid-19 seperti saat ini, orang mulai panik, mulai memikirkan untuk menjaga makanan, no junk food. Padahal yang harus diperhatikan adalah rekomendasi yang telah diberikan oleh Menteri Kesehatan, yaitu 1/3 makanan pokok, 1/3 sayur, dan 1/3 buah-buahan yang disebut sebagai “Isi Piring Makanan Mu’,” kata Chef Executive of Rumah Sehat Clinic ini.
Hal yang sama direkomendasikan oleh WHO, yaitu isi piring harus ada sayur, buah, dan menghindari makanan berproses seperti nuget. Kemudian minum air putih 8-10 gelas per hari. Batasi pula penggunaan garam (1 sendok teh/hari), gula (1 sendok makan/hari), dan minyak (5 sendok makan/hari).
“Untuk saat ini, hindari kebiasaan makan di luar karena corona menular lewat droplet atau percikan air liur yang sangat tidak terlihat oleh mata. Kemudian minum suplemen yang direkomendasikan oleh WHO, yaitu yang mengandung vitamin C, D, Zinc, dan E. Edukasi pula kepada anak-anak untuk sesering mungkin mencuci tangan dan memakai masker, serta mengonsumsi cemilan sehat seperti sayur dan buah,” sarannya.
KOMENTAR ANDA