dr. Aisah Dahlan, CHt, Praktisi Neuroparenting Skill
dr. Aisah Dahlan, CHt, Praktisi Neuroparenting Skill
KOMENTAR

SAAT kondisi covid-19, menjaga diri agar tidak stres sangatlah sulit apalagi bagi ibu-ibu yang juga harus menjaga anak di tengah kesibukannya sebagai ibu rumah tangga maupun ibu pekerja.

Mengenalkan tawakal pada anak di kondisi sekarang, banyaknya shock culture, biasa kerja di luar kini hampir 24 jam di rumah, ibu terlebih dulu harus menjaga kesehatan, kebersihan, dan perasaan, karena perasaan menentukan kondisi di rumah. Karena inti energi di rumah itu adalah ibu. Bisa dikatakan, jika ibu tenang tiga kali, maka anak juga akan tenang tiga kali.

“Di sinilah ibu harus rajin mengikuti berbagai kegiatan majelis taklim, untuk mengelola perasaan mereka sebelum mengelola anak-anak,” kata praktisi neuroparenting skill, dr Aisah Dahlan, Cht, saat Live Streaming acara Muslimah Creative Stream Fest (MCSF) 2020, Jumat (8/5).

Tawakal, lanjut di Aisah, adalah berserah diri sepenuhnya pada Allah dalam menanti akibat dari suatu pekerjaan yang kita lakukan.

“Bertawakal itu dimulai dengan menjaga perasaan, karena pada otak sudah dilengkapi dengan hormon-hormon bahagia. Jika ingin mengajarkannya pada anak, terlebih dulu ibu harus memberi contoh bagaimana bertawakal itu,” ujarnya.

Awali dengan mengajarkan tauhid atau keimanan. Caranya dengan terlebih dulu membuat anak bahagia. Untuk anak laki-laki relatif lebih mudah membuatnya bahagia, yaitu dengan memberinya makan dan minum. Karena otak hipotalamus, yaitu tempat berkumpulnya rasa haus dan lapar, lebih besar pad anak laki ketimbang anak perempuan.

“Jadi, jika ingin mengajarkan mereka tentang keimanan, sebaiknya setelah berbuka puasa, setelah mereka merasa kenyang. Sedangkan membuat anak perempuan bahagia cukup dengan memandang wajah mereka saat berbicara. Jadi, ketika anak bahagia, lebih mudah memberikan keimanan dan ketawakalan kepada mereka,” ucapnya.

Rasulullah SAW pernah mengajarkan Ibnu Abbas. Beliau bersabda, “Wahai anakku, sesungguhnya aku mengajarkanmu beberapa kata ini sebagai nasihat buatmu. Jagalah hak-hak Allah SWT, niscaya Allah SWT akan menjagamu. Jagalah dirimu dari berbuat dosa terhadap Allah SWT, niscaya Allah SWT akan berada di hadapanmu. Apabila engkau menginginkan sesuatu, mintalah kepada Allah SWT”.

“Dan apabila engkau menginginkan pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah SWT. Ketahuilah, apabila seluruh umat manusia berkumpul untuk memberi manfaat kepadamu, mereka tidak akan mampu melakukannya kecuali apa yang telah dituliskan oleh Allah SWT di dalam takdirmu”.

“Juga sebaliknya, apabila mereka berkumpul untuk mencelakai dirimu, niscaya mereka tidak akan mampu mencelakaimu sedkitpun kecuali atas kehendak Allah SWT. Pena telah diangkat dan lembara takdir telah kering”. (Hr At Tirmidzi)

Hadis ini menggambarkan pada anak dasar keimanan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT, karena:

1. Tidak ada penolong kecuali Allah SWT Yang Maha Kuasa

2. Allah SWT yang senantiasa membalas kebaikan

3. Tidak ada tempat meminta kecuali Allah SWT

4. Tidak ada tempat bergantung kecuali Allah SWT

 
Sebaik-baiknya dakwah adalah dengan keteladanan. Keteladanan adalah perkataan yang tercermin dalam tindakan atau sebaliknya. Dalam memberikan keteladanan, lakukan dengan konsisten karena konsistensi akan membuat keteladanan melekat dalam diri anak.

 




Catatan Akhir Tahun Paramadina x INDEF: Pentingnya Pertumbuhan Ekonomi yang Konsisten untuk Menjadikan Indonesia Negara Berpenghasilan Tinggi

Sebelumnya

Bank Mega Syariah Salurkan Rp170 Miliar untuk Pengadaan Trainset KRL oleh INKA

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E