HAMIL di tengah masa pandemi virus corona atau Covid-19 yang saat ini terjadi bukan merupakan hal yang mudah. Pasalnya rutinitas sehari-hari terganggu dan tidak berjalan seperti biasanya. Hal tersebut rentan mengganggu kesehatan fisik dan mental ibu hamil.
Karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan fisik dan mentalnya di tengah pandemi. Selain itu, orang terdekatnya, terutama suami, juga perlu memahami kondisi tersebut agar bisa lebih memperhatikan kebutuhan sang istri.
Psikolog dari Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia, Ariny Oktaviany, M.Psi., dalam unggahan di laman Instagram resmi IPK Indonesia menjelaskan, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan oleh orang terdekat ibu hamil, terutama suami, untuk membantu menjaga kesehatan mental sang ibu hamil.
Dia menjelaskan, sejumlah faktor risiko yang umumnya mempengaruhi kesehatan mental ibu hamil adalah stres, kondisi sosial ekonomi, mendapat kekerasan, situasi darurat dan konflik, terjadi bencana, serta rendahnya dukungan sosial.
Namun di tengah pandemi virus corona saat ini, faktor risiko itu bisa bertambah panjang. Pasalnya ada kemungkinan muncul juga kecemasan soal kemungkinan dirinya dan janinnya terinfeksi virus, atau kunjungan rutin ke fasilitas layanan kesehatan yang terhambat.
Selain itu, pandemi juga menyebabkan aktivitas di luar rumah dan relasi sosial juga menjadi terhambat serta munculnya ketakutan akan terinveksi virus ketika akan melahirkan nanti.
Kondisi lainnya yang meningkatkan faktor risiko kesehatan pada ibu hamil juga adalah adanya kesulitan untuk bertemu dengan keluarga dekat sehingga berpotensi berkurangnya dukungan sosial
Karena itu, orang dekat sang ibu hamil perlu menyadari situasi tersebut sehingga bisa lebih peduli dengan kondisi kedehatan ibu hamil. Ada juga sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk membantu menjaga kesehatan mental ibu hamil.
Ariny menjelaskan, pendampingan sebelum melahirkan bisa dilakukan dengan cara menyakan kondisi ibu hamil saat ini, mengenai apa yang dia rasakan atau butuhkan.
"Dengarkan keluhan dengan memberi perhatian penuh pada cerita tanpa memberikan penilaian," tulisnya.
Selain itu, coba ajarkan teknik relaksasi untuk antisipasi kecemasan serta batasi ibu hamil dari mengakses informasi yang meresahkan
"Umumnya kecemasan muncul karena ketidakpastian dan ketidaktahuan, oleh karena itu berikan edukasi mengenai kehamilan dalam kondisi pandemi saat ini," jelas Ariny.
Hal lain yang juga bisa dilakukan dalam mendampingi ibu hamil adalah dengan membantunya merencanakan jadwal kontrol rutin serta berikan informasi mengenai prosedur melahirkan saat pandemi.
"Jika ibu hamil membutuhkan dukungan sosial, bantu untuk tetap terhubung dengan keluarga dekat, misalnya melalui video call," tambahnya.
Kemudian, settelah melahirkan, tetap bantu sang ibu untuk menjaga kesehatan mentalnya dengan cara berikan edukasi mengenai menyusui dan merawat bayi selama masa pandemi.
Selain itu, bisa juga membantu ibu dengan mengerjakan tugas rumah dan merawat bayi secara bergantian.
"Juga penting membantu ibu tetap terhubung dengan lingkungan sosial dengan menggunakan telekomunikasi," ujar Ariny.
"Berikan waktu untuk melakukan me -ime seperti membaca nonton atau istirahat sejenak dan anjurkan membatasi infomrasi yang menimbulkan kecemasan," tutupnya.
KOMENTAR ANDA