Didiet Maulana
Didiet Maulana
KOMENTAR

PANDEMI covid-19 mengharuskan setiap warga bekerja dari rumah. Namun, sebisa mungkin yang dikerjakan dari rumah dapat bermanfaat untuk masa depan.

Desainer Indonesia Didiet Maulana berpendapat, meski pemerintah mewajibkan warganya untuk work from home (WFH) tidak lantas mematikan kreatifitas. Harus ada hal-hal positif yang bisa diambil untuk meningkatkan ide-ide jenius agar tetap bisa beraksi meski dari rumah saja.

"Selama stay at home, saya tetap melakukan meeting secara online dengan tim. Waktunya pun seperti biasa, jam kerja dari Senin sampai Jumat. Jadi tidak mentang-mentang di rumah saja terus tidak bisa berbuat apa-apa," kata Didiet yang menjadi salah satu pembicara di gelaran Muslimah Creative Streaming Festival 2020, Minggu (10/5).

Agar tetap bisa kreatif, kamu dapat memanfaatkan situasi yang ada. Misalnya, saat ini screen type atau fokus orang adalah pada gadget. Nah, ini merupakan kesempatan (opportunity) untuk kita. Mulailah belajar untuk menghasilkan melalui online dan buang jauh-jauh pemikiran bahwa kita ini adalah pribadi yang gagap teknologi (gaptek).

"Kita bisa menganggap keadaan saat ini sebagai the new normal. Percayalah, bahwa apa yang kita jalani saat ini adalah sesuatu kebiasaan baru," ujar Ketua IKAT Indonesia ini.

Kemudian, tanamkan pada diri sendiri bahwa kondisi ini akan berlangsung tidak lama. Jangan panik dan teruslah berjuang dengan apa yang ada. Semangat jangan pernah luntur karena itu adalah motor untuk bertahan.

Lihatlah keinginan pasar yang ada saat ini, prioritas customer berubah ke arah mana. Lihatlah peluang yang bisa dijadikan inovasi tanpa harus menghilangkan identitas brand yang sudah dimiliki.

"Jika perlu, stop ambil barang di beberapa pengrajin yang memang belum kita perlukan. Optimis, pintar mengatur diri atau mandiri, dan kreatif adalah kunci utama bertahan di situasi pandemi ini," ucap selebgram ini.

Berhati-hatilah mengalokasikan dana, jangan latah mengikuti tren yang sedang marak. Terus belajar dan lakukan riset agar pondasi bisnis kita menjadi kuat. Atau kalau perlu, asah bakat lainnya yang bisa menghasilkan kreasi-kreasi baru.

Jika memang terpaksa harus mengeluarkan dana, perhatikan agar tidak terjadi cash flow. Caranya, ada jaminan bahwa apa yang kita keluarkan akan menghasilkan. Lalu, buatlah visi yang jujur, tidak mencontek dari tempat lain. Cari bentuk produk dan marketing atau strategi apa yang cocok dengan pasar. Dan yang terpenting, ada ciri khas dan sesuai dengan kondisi saat ini.

"Semua itu juga tidak terlepas dari dukungan pemerintah. Mereka harus bisa membuat kebijakan yang tegas dan pasti. Libatkan juga industri-industri lokal dan lakukan yang terbaik untuk wilayahnya masing-masing," tegasnya.




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Kemitraan Strategis Accor dan tiket.com Perkuat Pasar Perhotelan Asia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E