Penetapan lockdown menyebabkan banyak pekerja migran India pulang kampung karena kehilangan pekerjaan/Net
Penetapan lockdown menyebabkan banyak pekerja migran India pulang kampung karena kehilangan pekerjaan/Net
KOMENTAR

KISAH pilu dialami oleh seorang wanita di India. Wanita yang tidak diketahui namanya itu bepergian dalam kondisi hamil tua dengan berjalan kaki ratusan kilometer selama beberapa hari karena penguncian nasional atau lockdown yang diberlakukan di negeri Bollywood tersebut.

Dia dan sang suami, beserta empat orang anaknya, berjalan kaki dari kota Nashik di Maharashtra ke kota Satna di negara bagian Madhya Pradesh dengan cara berjalan kaki.

Di suatu tempat di sepanjang perjalanan, wanita itu berhenti karena mengalami kontraksi dan kemudian melahirkan seorang bayi perempuan tanpa bantuan tenaga medis.

Tidak lama setelah melahirkan, wanita itu, beserta keluarganya, melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan.

Selang beberapa hari kemudian, keluarga tersebut tiba di pos pemeriksaan di Madhya Pradesh.

Seorang pejabat di pos pemeriksaan tersebut, Kavita Kanesh menuturkan kepada CNN bahwa dia kaget ketika mengetahui bahwa wanita itu melahirkan secara mandiri dan berjalan kaki ratusan kilometer pasca melahirkan.

"Dia hanya beristirahat sekitar satu setengah hingga dua jam setelah dia melahirkan. Keluarga itu tidak punya uang, tidak ada alat transportasi, tidak ada yang memberi mereka tumpangan," kata Kanesh.

Kanesh mengatakan, bayi itu lahir pada 5 Mei, empat hari sebelum mereka mencapai pos pemeriksaan.

Suami wanita tersebut merupakan pekerja migran India yang bekerja di kota besar sebagai pekerja rendah. Namun, penetapan lockdown menyebabkan banyak kegiatan ekonomi dihentikan di India dan transportasi umum juga ditangguhkan.

Akibatnya, keluarga tersebut, dan banyak pekerja migran lainnya terpaksa harus pulang kampung karena tidak lagi memiliki pekerjaan dan uang.

Malangnya lagi, bayak dari mereka pulang dengan cara berjalan kaki, karena tidak ada moda transportasi umum yang beroperasi dan mereka tidak memiliki tumpangan lain untuk pulang.

Kanesh mengatakan, pihaknya tengah mengatur agar wanita itu dibawa ke fasilitas karantina dan menerima perawatan medis setempat.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News